Threskiornithidae adalah keluarga burung yang mencakup 36 spesies burung rendam berukuran besar. Keluarga ini secara tradisional diklasifikasikan menjadi dua subfamili yakni Threskiornithinae (Ibis) dan
Plataleinae (Ibis-sendok), namun studi genetik baru-baru ini meragukan pengaturan tesebut, dan menemukan bahwa burung ibis bersarang di dalam ibis Dunia Lama, dan ibis Dunia Baru sebagai cabang awal.
Taksonomi
Keluarga ini sebelumnya dikenal sebagai Plataleidae. Ibis sendok dan ibis pernah dianggap berkerabat dengan kelompok burung air berkaki panjang lainnya dalam ordo Ciconiiformes. Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa mereka adalah anggota ordo Pelecaniformes.[1] Menanggapi temuan ini, Persatuan Ornitologists Internasional baru-baru ini mengklasifikasi ulang famili ini dan taksa saudaranya (Ardeidae) ke dalam ordo Pelecaniformes, bukan dalam ordo Ciconiiformes sebagaimana sebelumnya.[2] Apakah kedua subfamilinya bersifat monofiletik timbal balik masih menjadi pertanyaan terbuka. Entri Komite Daftar Periksa Amerika Selatan untuk famili ini mencakup komentar berikut "Dua subfamili secara tradisional (misalnya, penelitian Matheu & del Hoyo tahun 1992) diakui: Threskiornithinae untuk ibis dan Plataleinae untuk ibis sendok, karena perbedaan utama berkaitan dengan bentuk paruh, informasi tambahan terutama genetik diperlukan untuk mengenali perpecahan yang besar dan mendalam dalam famili ini."[3]
Sebuah studi tentang DNA mitokondria burung ibis sendok ditambah Threskiornis aethiopicus dan Eudocimus ruber menemukan bahwa burung ibis sendok membentuk satu kelompok dengan genus dunia lama Threskiornis, dengan Nipponia nippon dan genus Eudocimus sebagai cabang yang semakin awal dan kerabat jauh, sehingga menimbulkan keraguan mengenai susunan keluarga ini menjadi subfamili ibis dan ibis sendok.[4] Penelitian selanjutnya mendukung temuan ini, ibis sendok membentuk klad monofiletik dalam klad ibis yang "tersebar luas" termasuk genus Plegadis dan Threskiornis, sedangkan klad "Endemik Dunia baru" dibentuk oleh genus yang terbatas di Amerika seperti Eudocimus dan Theristicus. [5]
Deskripsi Fisik
Anggota famili ini memiliki sayap yang panjang dan lebar dengan 11 bulu primer dan sekitar 20 bulu sekunder. Mereka merupakan penerbang yang kuat. Yang cukup mengejutkan, mengingat ukuran dan beratnya, mereka sangat mampu terbang tinggi. Badannya cenderung memanjang, lehernya lebih memanjang, dengan kaki agak panjang. Paruhnya juga panjang, bnetuknya melengkung pada burung ibis, lurus dan rata pada paruhnya. Mereka merupakan burung berukuran besar, namun berukuran sedang menurut standar ordo mereka, mulai dari Bostrychia bocagei dengan tinggi 45 cm dan seberat 450 g, hingga Thaumatibis gigantea dengan panjang 100 cm dan berat 4,2 kg.
Persebaran & Ekologi
Anggotanya tersebar hampir di seluruh dunia, ditemukan di hampir semua area air tawar atau air payau yang tergenang atau berarus lambat. Ibis juga ditemukan di daerah yang lebih kering, termasuk tempat pembuangan akhir.
Padang rumput Llanos terkenal karena dataran lahan basah ini terdapat tujuh spesies ibis di satu wilayah.[6]
Semua ibis bersifat diurnal, yang menghabiskan waktu siang dengan memakan berbagai macam invertebrata dan vertebrata kecil. Ibis dengan menjelajahi tanah lunak atau lumpur, sedangkan ibis sendok dengan mengayunkan paruhnya dari sisi ke sisi di perairan dangkal. Pada malam hari, mereka bertengger di pepohonan dekat air. Mereka suka bersosialisasi, makan, bertengger, dan terbang bersama yang seringkali dalam formasi.
Burung ibis bersarang secara kolonial, lebih sering dalam kelompok kecil. Sedangkan ibis sendok lebih sering dalam kelompok kecil atau sendiri-sendiri. Hampir selalu berada di pepohonan yang menjorok ke air, namun terkadang di pulau atau pulau kecil di rawa. Umumnya, betina membangun bangunan besar dari padang rumput buluh dan tongkat yang dibawa oleh jantan. Ukuran sarang tipikal adalah dapat dimasuki dua hingga lima telur dengan penetasan tidak sinkron. Kedua jenis kelamin mengerami secara bergiliran, dan setelah menetas memberi makan anak-anaknya dengan regurgitasi parsial. Dua atau tiga minggu setelah menetas, anakan tidak perlu lagi dierami terus menerus dan mungkin meninggalkan sarang, sering kali membentuk tempat persembunyian tetapi kembali untuk diberi makan oleh induknya.
^Hackett, Shannon J.; Kimball, Rebecca T.; Reddy, Sushma; Bowie, Rauri C. K.; Braun, Edward L.; Braun, Michael J.; Chojnowski, Jena L.; Cox, W. Andrew; Han, Kin-Lan; Harshman, John; Huddleston, Christopher J.; Marks, Ben D.; Miglia, Kathleen J.; Moore, William S.; Sheldon, Frederick H.; Steadman, David W.; Witt, Christopher C.; Yuri, Tamaki (June 2008). "A Phylogenomic Study of Birds Reveals Their Evolutionary History". Science. 320 (5884): 1763–1768. Bibcode:2008Sci...320.1763H. doi:10.1126/science.1157704. PMID18583609.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Gill, F. & D. Donsker (Eds). 2010. IOC World Bird Names (version 2.4). Available at http://www.worldbirdnames.org/ [Accessed 29 May 2010].
^Chesser, R.Terry; Yeung, Carol K.L.; Yao, Cheng-Te; Tians, Xiu-Hua; Li Shou-Hsien (2010). "Molecular phylogeny of the spoonbills (Aves: Threskiornithidae) based on mitochondrial DNA". Zootaxa. 2603 (2603): 53–60. doi:10.11646/zootaxa.2603.1.2. ISSN1175-5326.
^J.L. Ramirez; C.Y. Miyaki; S.N. Del Lama (2013). "Molecular phylogeny of Threskiornithidae (Aves: Pelecaniformes) based on nuclear and mitochondrial DNA". Genetics and Molecular Research. 12 (3): 2740–2750. doi:10.4238/2013.July.30.11. PMID23979898.Parameter |name-list-style= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Frederick, Peter C.; Bildstein, Keith L. "Foraging Ecology of Seven Species of Neotropical Ibises (Threskiornithidae) during the Dry Season in the Llanos of Venezuela". The Wilson Bulletin. 104 (1): 1–21.