Lahir di Sydney, Keneally bersekolah di St. Patrick's College, Strathfield. Kemudian, penghargaan tulisan telah menunggu dirinya. Dia masuk ke St. Patrick's Seminary, Manly untuk melatih diri sebagai imamat tetapi meninggalkannya sebelum dia mengikuti pertasbihan. DIa bekerja sebagai guru sekolah di Sydney sebelum mencapai kesuksesan sebagai novelis. dan dia merupakan dosen di University of England, Australia (1968-70). Dia juga menulis skenario, laporan ilmiah, sampai buku non-fiksi.
Keneally dikenal sebagai "Mick" sampai 1964 tetapi memulai menggunakan nama Thomas ketika dia memulai penerbitannya, setelah mendapatkan nasihat dari penerbitnya untuk menggunakan nama sebenarnya. Dia menjadi sangat terkenal karena buku Schildler's Ark (1982) (kemudian dipublikasikan sebagai Schindler's List), yang memenangkan Booker Prize dan menjadi dasar dari film Schindler's List. Banyak dari novelnya berasal dari pengulangan dari bahan-bahan sejarah, walaupun psikologi dan style nya sudah modern.
Keneally juga menjadi aktor pada film-film terkenal. Dia pernah bermaiin pada film The Chant of Jimmie Blacksmith (berdasarkan novelnya) dan bermain sebagai Father Marshall pada film Fred Schepisi, The Devil's Playgroung (1968).
Pada 1983 dia menjadi anggota orde dari Order of Australia. Dia juga menjadi pengurus di Australian Living Treasure.
Dia juga advokat kuat pada partai Republik Australia, yang berarti memutuskan seluruh hubungan dengan kerajaan Inggris, dan menerbitkan sebuah buku dengan judul Our Repulic (Republik kita) pada 1993. Beberapa dari essai Republiknya menunjukkan situs website dari Australia Republican Movement.
Keneally adalah suporter tetap dari rugby league football, terutama sekali klub NRL dari Manly-Warringah Sea Eagles pada tahun 2004 dia memberikan buku tahunan ke-6 Tom Brock Lecture.[1] Dia membuat sebuah pertunjukkan pada drama film liga rugbi The Final Winter.
Pada maret 2009, Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, memberikan salinan autografi dari biografi Keneally's Lincoln untuk Presiden Barrack Obama sebagai hadiah kementrian.[2]
Paling baru, Thomas Keneally diutamakan sebagai penulis pada drama Australia yang dinyatakan secara kritik, "Our Sunburnt Country".
Keponakan Thomas Keneally, Ben menikah dengan mantan Perdana Menteri NSW, Kristina Keneally.
'The Tom Keneally Centre' dibuka pada Agustus 2011 di Sydney Mechanics School of Arts, yang memiliki seluruh buku asli Thomas Keneally dan memoirnya. Tempat ini digunakan sebagai tempat launching buku, kelas menulis dan membaca.[3]
Pada Tahun 2007, Keneally menerima Penghargaan penulis terkemuka Helmerich. Peggy V. Penghargaan Helmerich diadakan setiap tahun oleh Perpustakaan Tulsa.
Schindler's Ark
Keneally menulis novel yang memenangkan Man Booker Prize pada tahun 1982, terinspirasi oleh karya Poldek Pfefferberg, Holocaust survivor. Pda tahun 1980 Pfefferberg bertemu Keneally di tokonya, dan mengetahui bahwa dia merupakan novelis, menunjukkan berkas yang luasnya pada Oskar Schindler. Keneally sangat tertarik, dan Pfefferberg menjadi penasehat untuk bukunya, menemani Keneally ke Polandia dimana dia mengunjungi Kraków dan tempat yang berhubungan dengan cerita Schindler. Keneally mempersembahkan Schindler's Ark pada Pfefferberg: "yang dengan semangat dan persisten membuat buku ini tertulis." Dia mengatakan pada sebuah wawancara pada 2007 yang menariknya pada Oskar Schindler dimana "ini merupakan bukti bahwa kau tidak dapat mengatakan dimana kesempatan berakhir dan sifat altruisme datang. Dan saya suka fakta subversif yang mengatakan bahwa roh akan bernapas dimanapun tempat yang dia inginkan. Itulah, kebaikan itu akan muncul di tempat yang tak terduga.[4] The book was later made into a film titled Schindler's List (1993) directed by Steven Spielberg, earning the director his first Best Director Oscar. Keneally's meeting with Pfefferberg and their research tours are detailed in Searching for Schindler: A Memoir (2007).
Beberapa dokumen Pfefferberg yang menginspirasi Keneally sekarang berada di Perpustakaan negara dari New South Wales di Sydney.[5] In 1996 the State Library purchased this material from a private collector.[6]
Pada April 2009 salinan dari daftar (termasuk 801 nama) yang ditemukan dari dokumentasi Thomas Keneally digunakan sebagai materi riset untuk novelnya.
The Chant of Jimmie Blacksmith (1972), juga difilmkan. Ditulis melewati mata exploitasi dari Aborigin yang meledak dikandang. Berasal dari Kecelakaan yang nyata. Keneally mengatakan bahwa dia tidak akan melanjutkan menulis untuk orang Abogin, tetapi akan menulis cerita seperti yang dilihat oleh orang kulit putih.
