Thomas Doll
Thomas Doll (lahir 9 April 1966) merupakan seorang mantan pemain sepak bola dan pelatih berkebangsaan Jerman yang kini melatih untuk klub di Liga 1. Dia pernah bermain di klub utamanya seperti Hansa Rostock, BFC Dynamo, S.S. Lazio, Eintracht Frankfurt, A.S. Bari, dan Hamburger SV. Di timnas Jerman Timur, dia bermain 29 kali dan mencetak 7 gol. Karier klubThomas memulai kariernya dengan bermain untuk tim lokal BSG Lokomotiv Malchim, sebelum bergabung dengan tim DDR-Oberliga (divisi pertama liga Jerman Timur), Hansa Rostock. Ketika Hansa Rostock terdegradasi ke DDR-Liga pada musim 1985–1986, ia bergabung dengan BFC Dynamo. Disana ia memenangkan dua gelar Jerman Timur (pada 1987 dan 1988) dan bertanding di Liga Champions UEFA untuk pertama kalinya. Di BFC Dynamo ia bermain bersama pemain terkenal lainnya seperti Andreas Thom dan Frank Rohde. Setelah reunifikasi, Thomas adalah salah satu pemain yang paling dicari dari bekas Jerman Timur. Bersama Frank Rohde, dia bergabung dengan Hamburger SV pada tahun 1990. Hanya bermain satu musim, dia pindah ke klub Italia, Lazio dengan biaya 15 juta Mark Jerman. Dia bermain untuk Lazio selama tiga tahun, sebelum kembali ke Bundesliga pada tahun 1994; dia bergabung dengan Eintracht Frankfurt. Disana dia hanya bermain sebanyak 28 penampilan, banyak waktunya dihabiskan untuk pemulihan cedera.[2] Kembali ke Italia untuk bermain bersama Bari untuk satu musim, ia kembali ke Hamburger SV pada 1998. Thomas harus sering absen karena sering cedera ketika ia membela Hamburger SV. Karier internasionalDi level internasional, Thomas pernah mewakili Jerman Timur (29 penampilan, 7 gol) dan Jerman (18 penampilan, 1 gol) pasca reunifikasi.[3] Dia adalah bagian dari skuat Jerman pada Euro 1992 di Swedia saat Jerman menjadi runner-up dan Denmark menjadi juara di kompetisi tersebut. Karier pelatihHamburger SVSetelah pensiun, ia menjadi bagian dari staf pelatih Hamburg, mengelola tim cadangan (reserve team) dari tahun 2002 hingga diangkat menjadi pelatih tim utama pad atahun 2004. Di awal masa jabatannya sebagai pelatih utama, ia berhasil mencapai beberapa kesuksesan seperti menyelamatkan tim dari degradasi di musim pertamanya, memenangkan Piala Intertoto, dan berhasil finis di tempat ketiga pada musim 2005–2007 sehingga mendapatkan jatah bermain di Liga Champions di musim berikutnya. Pada musim 2006–2007, tim menampilkan performa yang mengecewakan di Liga Champions dengan hanya mendapatkan satu kemenangan dalam enam pertandingan pertama dan jatuh ke dasar klasemen Bundesliga di pertengahan musim. Thomas dipecat pada 1 Februari 2007. Borussia DortmundPada 19 Mei 2008, Thomas mengundurkan diri dari Borussia Dortmund setelah Borussia finis secara mengecewakan di posisi ke-13 di Bundesliga.[4][5] GençlerbirliğiThomas menjadi pelatih Gençlerbirliği S.K. di Liga Turki dengan kontrak dua tahun.[6] Al-HilalPada 20 Juli 2011, dia ditunjuk untuk menjadi pelatih kepala klub Liga Arab Saudi, Al-Hilal. Ia dipecat pada 22 Januari 2012. FerencvárosThomas menjadi pelatih kepala klub Liga Hungaria, Ferencvárosi, pada 18 Desember 2013.[7] Pada 20 Mei 2015, Ferencváros mengalahkan Videoton dengan skor 4–0 di pertandingan final Magyar Kupa (Piala Hungaria).[8] Di bawah asuhannya, Ferencváros meraih gelar Nemzeti Bajnokság I ke-29 mereka pada 29 April 2016. Thomas berhasil memenangkan semua gelar dalam sepak bola di Hungaria.[9] Dia mendapatkan penghargaan Coach of the year di liga tersebut pada tahun 2016.[10] Hannover 96Pada 27 Januari 2019, Hannover 96 yang bermain di Bundesliga, mengumumkan Thomas adalah pelatih baru mereka, menggantikan André Breitenreiter yang dipecat.[11] Dia keluar dari klub pada 28 Mei 2019 ketika Mirko Slomka menjadi pelatih baru di Hannover.[12] APOEL FCPada 15 Agustus 2019, Thomas menjadi pelatih APOEL.[13] Setelah berhasil membawa APOEL ke babak 32 besar Liga Eropa UEFA 2019–2020, pada 9 Desember 2019, dia keluar dari APOEL dengan persetujuan bersama.[14] Persija JakartaPada 23 April 2022, Persija Jakarta mengumumkan Thomas sebagai pelatih baru mereka.[15] Pada musim perdananya, Thomas sering menggunakan pemain muda dalam skuat mereka. Dia mendatangkan beberapa pemain liga Eropa seperti Hanno Behrens dari Hansa Rostock dan Michael Krmenčík dan Ondřej Kúdela dari Slavia Praha, juga pemain asal Bahrain, Yusuf Helal dari Slovan Liberec. Pada musim pertamanya, Thomas dan Persija mengakhiri musim di posisi kedua, terpaut 9 poin dari pemuncak klasemen. KontroversiHubungan Thomas dengan pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong, memanas. Thomas sebelumnya menolak pemanggilan 9 pemainnya[16] untuk bergabung ke training camp tim nasional.[17][18] Training camp tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan tim dalam menjalani Piala Asia U-20 AFC 2023 di Uzbekistan pada bulan Maret. Bahkan, dalam suatu konferensi pers, Thomas menyebut Shin Tae-yong seperti badut karena menjadi bintang iklan televisi.[19][20] Atas sikapnya tersebut, Thomas Doll telah meminta maaf kepada Shin Tae-yong. Hal ini sempat difasilitasi oleh PSSI melalui forum diskusi, tetapi Shin Tae-yong tidak hadir. Thomas menyatakan ia hanya melakukan kritik personal dan perkataannya terlalu berlebihan serta meminta Shin Tae-yong untuk melupakan kesalahannya.[21] Namun, Shin Tae-yong tidak dapat memaafkan dan meminta Thomas untuk introspeksi dan evaluasi diri.[22] Shin Tae-yong juga menyatakan bahwa setiap pelatih memiliki masalah dan pendapatnya masing-masing, tetapi harus dijaga agar tidak melampaui batas.[23] PrestasiPemain
Pelatih
Referensi
Pranala luarWikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Thomas Doll.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Thomas Doll. |