The Village adalah film Amerika tahun 2004 bertema psikologi horor yang ditulis dan disutradarai oleh M. Night Shyamalan mengenai sebuah desa di pergantian abad 19 ke 20 yang dirundung ketakutan karena di sekitar desa, terdapat makhluk-makhluk mengerikan. Film ini mendapat komentar negatif dan hasil pendapatannya tidak sesukses film Shyamalan sebelumnya. Film ini berhasil mendapatkan nominasi Academy Award untuk Musik Orisinal Terbaik.
Plot
Film dimulai dengan penguburan seorang anak kecil. Tanggal kematian yang tertulis di nisannya adalah tahun 1897. Cerita pun bergulir dan menyampaikan tentang kegelisahan para penduduk desa yang hidup dalam kengerian akan sekelompok makhluk mengerikan yang menghuni di hutan di sekitar desa tersebut. Para penduduk desa membuat pagar pelindung dan menara pengawas untuk mengawasi "Mereka Yang Tidak Boleh Dibicarakan". Diketahui pula bahwa para sesepuh desa telah membuat sebuah perjanjian jangka-panjang dengan monster-monster itu; apabila para penduduk desa tidak masuk ke hutan, maka para makhluk tidak akan memasuki desa. Sebagai peringatan tidak langsung, berbagai mayat binatang kecil yang telah dikuliti mulai dilihat di sekitar desa.
Setelah pemakaman, Lucius Hunt (Joaquin Phoenix) meminta izin para sesepuh desa untuk pergi melewati hutan dan mendapat pasokan medis dari "perkotaan". Permintaannya ditolak, dan, Lucius ditegur oleh ibunya, Alice (Sigourney Weaver), yang mengatakan bahwa "perkotaan" adalah "tempat di mana orang jahat hidup". Setelah Lucius mengadakan perjalanan diam-diam di hutan, para makhluk meninggalkan tanda di sekitar desa dengan tumpahan cat merah (yang diumpamakan oleh para penduduk desa sebagai "warna jahat") di semua rumah para penduduk desa. Setelah itu, diketahui ada sebuah kotak hitam yang disembunyikan secara rahasia oleh para penduduk desa.
Sementara itu, Ivy Elizabeth Walker (Bryce Dallas Howard), seorang wanita buta yang mana adalah anak dari Ketua Para Sesepuh, Edward Walker (William Hurt), yang sudah lama menyukai Lucius. Lucius dan Ivy telah merencanakan untuk menikah, tetapi semuanya berubah mengerikan saat Noah Percy (Adrien Brody), anak muda dengan segala masalah otaknya yang menyukai Ivy secara diam-diam, menusuk Lucius dengan pisau yang selama ini Noah simpan di dalam sakunya.
Saat Ivy ingin mencari pengobatan di "perkotaan", hanya ayahnya yang menentang kemauan para sesepuh desa yang tentu tidak ingin Ivy menempuh hutan. Sebelum Ivy pergi, Ivy dijelaskan oleh ayahnya mengenai para makhluk yang sebenarnya tidak ada - mereka semua adalah buatan para sesepuh desa yang menginginkan anak-anak mereka untuk tidak meninggalkan desa. Saat mengatakan itu, Edward mengatakan bahwa ia pernah mendengar rumor mengenai keberadaan "para makhluk yang asli" yang hidup dalam hutan.
Saat Ivy masuk ke hutan, salah satu makhluk tiba-tiba menyerangnya. Ivy berhasil menghindarinya, dan membuat jebakan untuk makhluk tersebut yang mengakibatkan kematian makhluk itu. Di sinilah saat terjadi lagi kejutan — makhluk itu sebenarnya Noah dengan kostum makhluk yang ia temukan di bawah lantai kamarnya. Dari situ disimpulkan bahwa Noahlah yang telah mengkuliti semua binatang itu.[2]
Lalu Ivy berhasil menemukan pagar hutan-hutan, ia memanjati sebuah pagar besar dan kejutan terakhir akhirnya diketahui: film ini sebenarnya berlatar masa sekarang. Sebuah mobil kebun raya mengendarai sebuah Land Rover dengan tulisan "Walker Wildlife Preserve" di sisi Ivy, dan terkejut saat mendengar pengakuan Ivy yang berkata bahwa ia baru saja keluar dari hutan. Kemudian si pengendara mengetahui nama belakang Ivy adalah "Walker".
Dijelaskanlah, bahwa desa itu dibuat pada akhir tahun 1970-an, saat Edward Walker, seorang profesor yang mengadakan sebuah pertemuan dengan teman-temannya saat ayah Edward baru saja dibunuh. Ia, mengajak teman-temannya untuk bergabung dan mewujudkan "sebuah ide" yang ia punya. Dari sinilah dijelaskan bahwa permulaan dibentuknya desa itu untuk menghalangi segala aspek kebrutalan dunia luar dan mereka ingin mewujudkan sebuah dunia yang aman untuk mereka sendiri. Keluarga Walker yang kaya, serta donasi dari teman-temannya, membuat sebuah hutan suaka dengan sebuah desa tersembunyi di dalamnya. Keluarga Walker juga membayar para penjaga untuk tidak ada seorang pun masuk ke zona hutan suaka yang mana berisi desa Ivy, lalu mereka membayar pemerintah untuk membuat agar zona langit hutan suaka itu menjadi zona larangan terbang. Dan mereka memilih waktu akhir abad 19 sebagai waktu yang mereka anggap waktu yang paling damai.
Para petugas kemudian memberikan bantuan medis kepada Ivy dan Ivy dikembalikan lagi ke dalam desa. Sekuens ini diselingi intercut yang menunjukkan para sesepuh membuka kotak hitam mereka yang berisi kenyataan kejam mengenai dunia luar. Film berakhir dengan adegan di sebuah kabin di mana para sesepuh memutuskan untuk tetap melanjutkan kehidupan di desa tersebut, ditambah kematian Noah sebagai makhluk yang nantinya dari kesaksian Ivy, membuat kenyataan bahwa "para makhluk" memang benar ada. Lalu film berakhir dengan Ivy yang kembali ke desa dan berkata kepada suaminya Ivy, "AKu kembali, Lucius."
Story rights: $7,200,000; writing services: $300,000; producing: $3,000,000 and directing $221,000.
Produksi
Film ini dulunya diberi judul "The Woods", tetapi karena sebuah film karya sutradara Lucky McKee, The Woods, telah mempunyai judul tersebut, maka judulnya diganti.[4] Seperti hasil karya Shayamalan sebelumnya, film ini juga memberikan pengalaman kepada penonton mengenai sebuah rahasia yang nantinya akan diberikan kejutan di akhir film. Mengesampingkan hal tersebut, naskah film ini telah dicuri dan dimasukkan ke dalam internet setahun sebelum perilisan film ini dan membuat banyak "pre-reviews" dari pengguna internet [5][6] dan banyak spekualsi dari fansnya untuk detail film ini. Setting desa dibuat di sebuah padang besar di luar Chadds Ford, Pennsylvania. Padang lain memuat banyak peralatan suara panggung.[7]
Produksi film ini dimulai dari tahun 2003, dimana dengan beberapa penundaan syuting yang menunggu datangnya musim gugur yangs edikit terlambat. Setelah pemotretan syuting, para aktor dipanggil untuk kembali menjalani syuting. Setelah diskusi produksi, memberikan saan tentang akhir film yang harus diubah,[8][9] dan faktanya, hal tersebut dilakukan dan membuat akhir film yang berada di skrip yang dicuri setahun yang lalu berbeda dengan filmnya.
Resepsi
FIlm ini kebanyakan mendapat respon negatif.[10]Roger Ebert memberikan film ini satu bintang.
Namun film ini mempunyai beberapa komentar positif. Kritikus Jeffrey Westhoff berkomentar abhwa ini adalah film dimana Shyamalan berhasil menggabungkan drama dan teror secara bersamaan.[11]
Soundtrack yang dibuat Howard dipuji oleh American Film Institute sebagai salah satu Musik Orisinal Terbaik yang pernah ada.[12]
Dugaan Plagiat
Film The Village diklaim oleh sebuah penerbit telah mencuri ide dari buku berjudul Running Out of Time yang juga berlatar dan berakhir sama.
Box office
Film ini mendapat keuntungan $114 juta di Amerika Serikat, dan $142 juta dalam perilisan internasionalnya. Pendapat dari seluruh dunia berjumlah $256 juta pada tahun 2004, membuat film ini berada di rangking 10 pada perilisan film PG-13 tahun itu.[1]
^The Internet Movie Script Database (IMSDb)THE VILLAGE" - Transcribed by Kendra. The floor of the quiet room has been pried up in one specific spot. There are feathers underneath, and animal bones, and skins...Vivian:"Oh, no. Oh, God. The animals!"