The Interlace adalah kompleks gedung apartemen +1.000 unit di Singapura yang dirancang oleh OMA dan Ole Scheeren. Kompleks ini dikenal karena bentuknya menyerupai 31 balok yang ditumpuk secara acak seperti balok Jenga. Kompleks ini mendapat penghargaan World Building of the Year di Festival Arsitektur Dunia 2015.[2] Kompleks yang terletak di pojok Depot Road dan Alexandra Road ini memiliki luas 170.000 meter persegi di atas lahan seluas 8 hektar. The Interlace memiliki 31 blok apartemen dengan 1.040 unit berukuran mulai dari 800 kaki persegi sampai 6.300 kaki persegi (griya tawang di lantai paling atas).[3] Kompleks ini menyediakan fasilitas rekreasi seperti kolam renang, gimnasium, lapangan tenis, lapangan basket, taman bermain, ruang karaoke, dan meja biliar untuk para penghuninya.
Sejarah
The Interlace dirancang oleh Ole Scheeren dan badan arsitektur OMA. Proyeknya digagas pada tahun 2007 dan selesai dibangun tahun 2013. Properti ini disewakan selama 99 tahun dari pemerintah Singapura sejak 2009. Kompleks ini dikelilingi oleh beberapa taman yang saling terhubung dan menjadi contoh proyek Inisiatif Singapura Hijau 2012. Arsitektur The Interlace menyatu dengan lingkungan sekitarnya seperti Alexandra Arch dan Telok Blangah Hill Park. Lahan The Interlace sebelumnya bernama Gillman Heights karena sebuah kondominium 607 unit pernah dibangun di sana dengan nama yang sama.[butuh rujukan]
Arsitektur
The Interlace terdiri atas enam balok berlantai enam yang ditata dengan bentuk segi enam mengelilingi delapan taman. Empat balok gedung ditumpuk di tengah agar tingginya mencapai 24 lantai. Desain ini memberikan pemandangan daerah sekitar yang luas bagi setiap unit. Taman terluas memiliki kolam renang yang menyatu dengan arsitektur bangunan. The Interlace mendapat penghargaan World Building of the Year pada tahun 2015. CNBC memandang kompleks ini sebagai tantangan terhadap arsitektur tradisional di Singapura dan seluruh dunia.[4] Geoffrey Montes dari Architectural Digest menggambarkan The Interlace sebagai "kompleks hunian yang mencolok."[5] Raskin memuji desain Scheeren, "arsitek Ole Sheeren menduga bahwa tempat tinggal di kota yang padat tidak harus selalu berada di pencakar langit yang terkucilkan—dan ia benar."[6] The Interlace dianugerahi Urban Habitat Award pada tahun 2014.
Tanggapan
Kalangan arsitek memuji The Interlace. ArchDaily menulis, "[The Interlace] mempertimbangkan elemen-elemen keberlanjutan melalui analisis lingkungan teliti seperti sinar matahari, angin, dan iklim mikro setempat serta penerapan strategi energi pasif ramah lingkungan."[7]