The Canterbury Tales ("Cerita-cerita Canterbury") adalah sebuah koleksi cerita yang ditulis oleh Geoffrey Chaucer pada abad ke-14 (dua dalam bentuk prosa atau gancaran dan yang lainnya dalam bentuk puisi atau syair). Cerita-cerita ini yang beberapa di antaranya adalah cerita asli dan yang lain tidak, terkandung dalam sebuah cerita bingkai dan diceritakan oleh para peziarah yang berada dalam perjalanan dari Southwark ke Canterbury untuk mengunjungi monumen SantoThomas Becket di dekat Katedral Canterbury.[1]The Canterbury Tales ditulis dalam bahasa Inggris Pertengahan.
Kaitan dengan April Mop
Cerita ini memuat rujukan atas fakta aneh pertama yang muncul saat 1 April, yaitu dalam bab Nun's Priest's Tale, di mana disebutkan bulan Maret memiliki 32 hari, padahal harusnya hari setelah 31 Maret adalah tanggal 1 April. Kutipan lengkapnya adalah:
"Syn March bigan thritty dayes and two"
yang artinya
"Tiga puluh dua hari sejak awal Bulan Maret"
Isi bagian tersebut sendiri penuh dengan penipuan dan kebohongan, misalnya rubah membohongi ayam jantan, lalu dibohongi balik. Tampak bahwa Chaucer memang menyengaja memberi petunjuk bahwa hari itu adalah April Mop.
Beberapa cerita sifatnya serius dan yang lain humoristis. Namun semuanya sangatlah jitu dalam melukiskan sifat dan keburukan karakteristik manusia. Penyalahgunaan agama juga merupakan tema utama. Selain itu Chaucer juga memberi perhatian khusus terhadap tiga pembagian utama masyarakat yang terdiri atas kaum rohaniwan, bangsawan, dan petani. Sebagian besar cerita-cerita ini berhubungan dengan tema-tema yang mirip dan beberapa di antaranya diceritakan sebagai pembalasan bagi beberapa cerita yang telah dikisahkan oleh beberapa tokoh dalam bentuk argumentasi. Karya sastra ini tidak lengkap, sebab sebenarnya Chaucer menginginkan supaya setiap tokoh menceritakan empat cerita: yaitu dua cerita pada perjalanan ke Canterbury, dan dua cerita sepulangnya dari sana. Artinya seharusnya ada 120 cerita yang dimuat, jauh lebih banyak daripada 26 cerita yang telah ditulis.
Para peneliti telah banyak mencari motif-motif politik dalam cerita-cerita yang dimuat dalam The Canterbury Tales, terutama karena Chaucer sendiri adalah seorang pegawai istana dan tokoh politik pada masa itu, dan dengan itu dekat dengan kanal-kanal kekuasaan. Banyak ditemukan siratan-siratan mengenai hal semasa, meskipun hanya sedikit yang bisa dibuktikan. Kemudian tema mengenai pernikahan diperkirakan merujuk kepada beberapa pernikahan, kebanyakan dari beberapa pernikahan ini merujuk kepada John of Gaunt. Kecuali Chaucer sendiri, Harry Bailly dari the Tabard Inn merupakan seorang yang benar-benar ada dan sang koki telah diidentifikasikan sebagai kemungkinan besar Roger Knight de Ware, seorang juru masak London dari masa tersebut.
Catatan kaki
^Monumen ini di kemudian hari dihancurkan oleh para iconoclasts ("perusak simbol") Protestan yang mentafsirkan perintah Henry VIII secara bebas untuk menyita aset biara-biara. Sekarang sebuah atraksi pariwisata bernama The Canterbury Tales bisa dikunjungi di Canterbury di St. Margets Street [1]Diarsipkan 2007-07-05 di Wayback Machine..