Teritip paus
Teritip paus atau lebih dikenal dalam Bahasa Inggrisnya, whale barnacle,adalah spesies teritip dari keluarga Coronulidae, yamg secara spesifik hidup di kulit ikan paus, terutama paus balin dan kadang di paus bergigi. Seperti juga umumnya teritip, aktivitasnya adalah secara pasif menyaring nutrisi dari aliran air laut yang berada di sekitar tubuh paus menggunakan organ cirri, semacam tentakel. Sebenarnya tidak ada gangguan berarti yang ditumbulkan teritip paus kepada inangnya, namun jika pertumbuhannya terlalu pesat, bisa mengganggu kecepatan berenang paus. Di kesempatan lain, teritip paus juga bisa menjadi perlindungan tambahan saat ikan paus berkelahi. KehidupanSetelah menetas, teritip paus melalui enam kali pergantian kulit, dan mulai mencari inangnya, dengan mengikuti jejak kimia tertentu dari kulit inangnya. Teritip kemudian membuat csngkang berbentuk mahkota, dan kemudian mengaitkan dirinya sendiri jauh ke dalam kulit inang sambil mengikuti pergerakan inangnya. Kerang ini terbentuk dari kalsium karbonat dan chitin. Teritip paus umumnya memiliki usia maksimal satu tahun, dan sebaran sisa-sisa teritip paus sering digunakan untuk mendeteksi pergerakan ikan paus purba. TaksonomiEvolusiTeritip paus kemungkinan berevolusi dari teritip penyu(Chelonibiidae), yang banyak melekat di penyu, sirenia, dan kepiting, dengan mengubah inangnya menjadi paus balen. Kemunculan teritip penyu diperkirakan dari masa paleogen, yang telah berakhir 23 juta tahun yang lalu, sementara teritip paus sendiri mulai muncul dari masa piacenzium, sekitar 3 sampai 3,5 juta tahun lalu. Kulit paus yang lebih lembut dan persaingan yang lebih ketat di tempurung penyu membuat divergensi terjadi dan memungkinkan penyebaran teritip paus yang lebih luas lagi. Karena evolusi ini terjadi secara monofili, maka penyebaran hanya sukses terjadi satu kali. KlasifikasiKeluarga teritip paus adalah bagian dari teritip acorn. Nama Coronulidae pertama kali dicetuskan oleh William Elford Leac pada tahun 1817, yang ditempatkan dalam ordo Campylosomata bersama keluarga Balanidae, dalam super famili Coronuloidea. John Edward Gray pada tahun 1825 membagi Coronulidae menjadi empat subfamili: Tubicinella, Polylepas, Platylepas, dan Astrolepas. Tahun 1854, Charles Darwin mengatur ulang pengelompokan teritip, dengan memisahkan esilitas menjadi keluarga Balanidae. Tahun 1961, Henry Augustus Pilsbry memisahkan teritip penyu dengan teritip paus, dengan nama masing-masing Chelonibiinae and Coronulinae. Ia juga mengatur ulang dua group Coronulinae menjadi coronulid and platylepadi, berdasarkan perbedaan anatomi dan kecenderungan melekat kepada inang tertentu. Tahun 1976, keluarga Coronulidae diatur ulang sehingga memasukkan Coronulinae, Platylepadinae, Chelonibiinae, dan Emersoniinae; Coronuloidea menjadi terdiri dari Coronulidae, Tatraclitidae, dan Bathylasmatida. Tahun 1981, Coronulidae diatur ulang, dengan mamsukkan sub famili Coronulinae, Chelonibiinae, dan Xenobalaninae. Akhirnya tahun 2021, reklasifikasi dilakukan, dan anggota dari Platylepadidae dipindah ke Coronulidae, dan Coronulidae tidak lagi dipisah-pisah menjadi sub famili. Family Coronulidae Leach, 1817
|