Teori kinerja karakteristik


Teori kinerja karakteristik (bahasa Jerman: die charakteristische Theorie) adalah teori yang mengusung bahwa sistem hukum yang berlaku adalah pihak yang dianggap memberi prestasi yang khas dalam suatu jenis/ bentuk kontrak tertentu, yang seyogianya menjadi the proper law of contact.[1]

Teori yang berkembang di Eropa Kontinental ini, dewasa ini digunakan dalam Konvensi Roma tahun 1980 tentang Applicapble to Contractual Obligations, yang berlaku diantara masyarakat Eropa, Swiss secara spesifik.[2] Konvensi ini menetapkan dalam article 4 bahwa, apabila para pihak tidak membuat pilihan hukum secara tegas yang berlaku atas kontrak yang disepakati, maka kontrak akan mengacu bedasarkan hukum dari negara yang memiliki keterkaitan yang paling nyata terhadap kontrak tersebut.[3]

Teori ini beranggapan bahwa titik taut yang fungsional perlu dipetakan, mengenai kontrak dan hubungan sosial yang ada, dan perlu terkait satu sama lain. Yang mana pada pendekatan ini, adalah pihak harus memberikan prestasinya yang khas, dan biasanya dilakukan di negara tempat berbisnis. Hukum yang khas tersebut akan berlaku.[3] Kelebihan dari teori ini adalah dapat menghindari beberapa kesulitan seperti klasifikasi untuk lex loci contractus/ lex loci solutionis, disamping dijaminnya kepastian hukum.

Teori ini berusaha untuk menetapkan "the proper law of contract" yang paling dianggap baik, karena ia secara tidak a priori menganggap bahwa salah satu atau beberapa titik taut determinan untuk menentukan the proper law.[4]

Referensi

  1. ^ Hay, Scholes and. The Doctrine of the Characteristic Obligation. Supra. hlm. 698. 
  2. ^ The Switzerland Federal Private International Law Statute of 1987, Article 117 (2) dan (3). 
  3. ^ a b Pete (1993). Contracts-the Governing Law under the Contracts Act 1990. Chichester: rry Rose Law Publishing Ltd. 
  4. ^ Purwadi, Ari. Dasar-Dasar Hukum Perdata Internasional. Surabaya: Pusat Pengkajian Hukum dan Pembangunan (PPHP) Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. hlm. 173.