Teori asam–basa Lux–Flood Teori Asam Basa Lux-Flood merupakan penghidupan kembali teori asam basa oksigen yang diusulkan oleh kimiawan Jerman Hermann Lux[1] pada tahun 1939,[2] kemudian dikembangkan oleh Håkon Flood sekitar tahun 1947[3] dan masih digunakan sampai sekarang pada bidang geokimia modern dan elektrokimia lelehan garam. KonsepKonsep teori asam basa Lux-Flood ditinjau berdasarkan ion oksida (O2-). Konsep ini digunakan untuk menerangkan sistem non proton yang tidak dapat dijelaskan dengan definisi asam basa Bronsted-Lowry. Menurut teori ini asam adalah spesi atau zat akseptor ion oksida dan basa adalah spesi atau zat pendonor ion oksida. Oksida diklasifikasikan sebagai asam atau basa berdasarkan lokasinya dalam tabel periodik.[4] Teori ini biasanya digunakan untuk meramalkan reaksi-reaksi yang berlangsung pada suhu tinggi dan proses pengolahan serta perekayasaan mineral dan logam. ContohContoh Persamaan Reaksi Asam-Basa Lux Flood: 1. Reaksi pelelehan anorganik suhu tinggi CaO + SiO2 → CaSiO3 Keterangan:
Kekurangan teori asam basa lux-floodTeori asam basa lux-flood terbatas pada sistem lelehan oksida.
Kelebihan teori asam basa lux-floodKarakterisasi oksida logam dan non logam menggunakan sistem ini bermanfaat dalam industri pembuatan logam. Lihat pulaReferensi
|