Tendangan sudut atau tendangan penjuru (bahasa inggris:Corner kick) adalah metode tendangan pada salah satu sisi pojok lapangan dalam laga sepak bola. Metode ini berasal dari Aturan Sheffield tahun 1867 dan diterapkan secara resmi oleh federasi The FA pada 17 Februari 1872.
Sebuah tendangan sudut diberikan kepada tim menyerang saat bola meninggalkan area permainan setelah terjadi kontak terakhir pada pemain lawan. Tendangan ini diambil dari sudut-sudut lapangan permainan terdekat di mana bola melewati garis gawang. Tendangan sudut dianggap menjadi peluang mencetak gol untuk tim penyerang, meskipun tidak sebaik tendangan penalti atau tendangan bebas langsung di dekat tepi area penalti. Seorang asisten wasit akan mengisyaratkan bahwa tendangan sudut harus diberikan dengan terlebih dahulu mengangkat bendera, kemudian menggunakannya untuk menunjuk di tempat sudut pada lapangan.
Gol dapat dihasilkan secara langsung melalui tendangan sudut jika penendang memiliki perhitungan akurat tentang penempatan bola atau faktor angin cukup kuat bertiup ke arah gawang. Jenis gol ini dijuluki sebagai gol 'Olimpiade atau tendangan Olimpiade,[1] atau gol olímpico di Amerika Latin. Julukan ini dikenal sejak 2 Oktober 1924 dalam Argentina melawan Uruguay di mana Cesareo Onzari mencetak gol dari tendangan sudut. Pada waktu itu Argentina baru saja memenangkan gelar Olimpiade 1924.[2] Pesepak bola Portugal João Morais mencetak gol dari tendangan pojok langsung bagi Sporting Lisbon pada final European Cup Winners' Cup 1964, yang menjadi penentu gelar juara.
Pemegang Rekor Dunia untuk gol terbanyak melalui tendangan sudut langsung adalah pemain Turki bernama Sukru Gülesin, selama kariernya ia mencetak 32 gol secara akurat dari tendangan sudut. Pada tahun 1950, Gülesin tercatat di Guinness Book of Records sebagai top-skorer corner kicks dunia.[3]