TemügeTemüge (1168–1246) adalah adik bungsu Jenghis Khan, pendiri dan kaisar pertama Kekaisaran Mongol, dan merupakan putra keempat Yesugei. Masa mudaSejarah Rahasia Bangsa Mongol menyatakan bahwa "ketika Temujin berumur 9 tahun, Temuge berumur tiga tahun".[1] Sebagai putra bungsu, nama depannya adalah "otchigin" (bentuk kecil dari "отгон" atau "otgon" yang bermakna "junior". Namanya juga berasal dari kata Ot (api) dan Tegin (anggota junior keluarga Khan dari orang Turki). Temuge selalu menjadi “penjaga keluarga dan rumah”, dan karena itu memiliki julukan sebagai Temuge-otchigin atau Otchigin. Ia diperlakukan dengan manja oleh ibu dan kakak laki-lakinya, sehingga mudah tergiur dengan kemewahan, namun Temuge juga disebut "berani, kuat, dan cepat dalam pertempuran"[1], hal yang juga diakui oleh musuhnya. Ketika Teb-Tengri berusaha melakukan kudeta untuk merebut kekuasaan bangsa Mongol bersama keluarganya dari tangan Jenghis Khan, ia mengutus Temuge untuk membunuh Kokochu dalam ritual gulat. Penguasa sementaraSebagai putra termuda, Temüge dan ibunya dihadiahi lahan dan pengikut terbanyak oleh Jenghis Khan saat ia dinobatkan sebagai Khan, sesuain dengan tradisi Mongol. Dalam beberapa catatan, Temuge disebut sebagai orang yang cenderung menghindari peperangan, bahkan sampai dikritik oleh Jenghis Khan karena dianggap pemalas. Kendati demikian, Temüge merupakan seorang politikus yang terampil dan penguasa yang cakap dalam memerintah wilayah Mongol bersama ibunya Hoelun saat Jenghis Khan terlibat dalam peperangan. Temuge, dalam beberapa catatan sejarah, dianggap memiliki ketertarikan terhadap aktivitas intelektual, hal ini karena ia dipengaruhi budaya Xia dan Jin, dua budaya yang ditaklukkan oleh Kekaisaran Mongol. Temuge kemudian menaruh minat aktif pada budaya lain yang dinaungi oleh kekaisaran Mongol.[2] Temuge berusaha berpolitik setelah kematian Ögedei Khan, keponakannya dan putra Genghis Khan, pada tahun 1241. Saat itu, putra Ogedei, Güyük Khan, terlibat dalam berperang di wilayah Rusia dan Eropa. Pada saat itu, Temuge-otchigin berusaha mengambil alih kekuasaan, namun dicegah oleh Töregene, janda Ogedei dan ibu Güyük. Setelah dewan kurultai tahun 1246 memilih Güyük sebagai Khan Agung, Temüge dieksekusi. Referensi
|