Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai terapan dari ilmu murni. Ilmu dan teknologi dapat bersifat timbal balik, penemuan teknologi baru memungkinkan untuk dipelajarinya ilmu baru secara lebih mendalam, dengan begitu diharapkan akan muncul teknologi baru yang jauh lebih efisien dan efektif. Perlu dipahami bahwa teknologi tidak sebatas pada bagaimana suatu alat diciptakan dan digunakan sebaik mungkin untuk keperluan manusia, tetapi lebih kepada pemahaman tentang intangible technology (mempelajari secara mendasar sekaligus mendalam di balik suatu teknologi).[1]
Sementara itu, pengolahan pangan merupakan suatu kegiatan untuk mengubah bahan baku, baik hewani maupun nabati menjadi suatu produk yang diinginkan oleh konsumen.[2] Berdasarkan definisi dari IFT (Institute of Food Technologies) yang dikutip oleh Dahrul Syah, "teknologi pangan adalah aplikasi ilmu pangan ke dalam sistem seleksi, pengawetan, pengolahan, pengemasan, distribusi, dan pemanfaatan bahan pangan yang baik, aman, dan bergizi." [3]
Referensi