Teknik sumber daya hayati, mirip dengan teknik pertanian, namun memiliki cakupan yang lebih luas dalam hal penggunaan teknologi dan unsur lainnya. Peningkatan jumlah penduduk dan masalah urbanisasi meningkatkan permintaan terhadap bahan pangan, air, dan lahan; hal itu merupakan tantangan utama dari teknik sumber daya hayati. Insinyur teknik sumber daya alam bertugas mengisi celah antara sumber daya hayati dan kehidupan masyarakat yang dahulu dilakukan oleh ilmu keteknikan tradisional. Teknik sumber daya hayati dan teknik pertanian dapat bekerja bersama-sama secara efisien dan berorientasi lingkungan dalam memproduksi bahan pangan, serat, kayu, produk berbasis sumber daya hayati, dan energi terbarukan untuk populasi dunia yang terus meningkat.
Beberapa subbidang penelitian dalam lingkup teknik sumber daya hayati diantaranya elektronika dan komputerisasi mesin, pengolahan limbah, irigasi dan manajemen sumber daya air, lingkungan hayati, dan polusi.
Referensi