Teh-tehan (Acalypha siamensis) atau teh hutan[1] adalah spesies tumbuhan hias pemagar yang berasal dari Genus Acalypha, tanaman bercabang banyak membentuk semak. Daunnya berukuran sedang dan tumbuh membentuk rumpun, cocok dijadikan pagar hidup.[2]
Genus Acalypha adalah genus terbesar ketiga dari suku Euphorbiaceae yang terdiri dari sekitar 450 spesies.[3]
Setidaknya klasifikasi tanaman teh-tehan ada 28 spesies dapat ditemukan di Asia Tenggara. Nama latin tanaman teh-tehan disebut Acalypha siamensis, nama lainnya disebut daun teh siam atau wild tea. Acalypha siamensis adalah tanaman asli yang tumbuh di Thailand, Vietnam, Malaysia (semenanjung), Singapura, Sumatra, dan Sulawesi.
Manfaat
Biasa dimanfaatkan sebagai pagar hidup yang paling sesuai tanpa perlu material tambahan. Tanaman ini bercabang banyak membentuk semak, dirawat, dan dipangkas hingga membentuk tembok pagar. Bentuk daun berukuran sedang akan membentuk rumpun yang rapat, menghalau pandangan dari luar dan debu. Umumnya masyarakat menanam daun teh-tehan di depan rumah sebagai pagar yang mengelilingi tanah sekitar rumah.
Cara memperbanyak teh-tehan dengan stek batang merupakan cara termudah. Perawatan tanaman dianggap sangat mudah, hanya diperlukan perawatan khusus pada awal menanam. Di awal penanaman, lakukan penyiraman secara rutin hingga tanaman berusia tiga minggu.
Tanaman ini masih banyak digunakan masyarakat sebagai hiasan yang dipangkas secara rutin. Salah satunya untuk membuat pagar tradisional yang membatasi tanah orang lain.
Manfaat daun teh-tehan ternyata tidak hanya untuk pembuatan batas tanah ataupun pagar, tetapi juga digunakan sebagai tanaman obat untuk membantu peningkatan kesehatan tubuh.[4]
Galeri
Referensi
Pranala luar