Tegangan penguraian adalah tegangan listrik di dalam larutan yang menyebabkan elektrolit terurai. Prinsip kerja dari tegangan penguraian berlawanan dengan hukum Ohm. Tegangan penguraian dapat terjadi pada kondisi tertentu. Kondisi pertama yang dibutuhkan ialah adanya suatu sel Galvani dengan sepasang elektrode yang dilarutkan dengan asam di dalam air. Kondisi tersebut akan membentuk kondisi kedua yaitu kuat arus listrik akan menurun hmgga mencapai nol. Penurunan jumlah arus listrik merupakan akibat dari penurunan tegangan listrik pada elektrode. Kondisi ketiga berupa pembentuan sel Galvani akibat katode terakumulasl oleh Hidrogen sedangkan pada anode terdapat banyak Oksigen. Sel galvani membuat sumber arus listrik yang terdapat di luar sel akan mengalami hambatan. Kondisi ini menciptakan beda potensial dengan mengalirnya arus listrik dalam jumlah yang sangat kecil. Beda potensial tersebut kemudian mampu mengurai elektrolit.[1]
Referensi
- ^ Gertshen, C., Kneser, H.O., dan Vogel, H. (1996). Fisika: Listrik, Magnet dan Optik (PDF). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. hlm. 88–89. ISBN 979-459-693-0.