Tautologi adalah majas bahasa berupa pengulangan gagasan, pernyataan, atau kata secara berlebihan dan tidak perlu.[1] Tautologi merupakan contoh redundansi bahasa.[2][3]
Dalam literatur linguistik, istilah tautologi dan pleonasme tidak dibedakan secara konsisten. Menurut salah satu definisi, pada pleonasme, unsur yang ditambahkan sudah terkandung atau implisit pada kata yang diperikannya (misalnya turun ke bawah), sedangkan pada tautologi, kata yang ditambahkan merupakan kata lain dari kata yang dijelaskannya (misalnya katakan lagi sekali lagi). Menurut pengertian yang lain, kedua istilah tersebut merupakan sinonim.[4][5]
Referensi