Tapis insangTapis insang pada ikan adalah organ bertulang keras atau bertulang rawan yang menonjol dari lengkung insang dan memiliki peran untuk menyaring makanan yang berukuran sangat kecil. Tapis insang tidak sama dengan lembaran insang, yang merupakan bagian berdaging pada insang yang berperan sebagai organ pertukaran udara pada ikan. Tapis insang pada umumnya memiliki dua baris yang menonjol pada sisi anterior dan posterior pada tiap-tiap lengkung insang. Tapis insang memiliki susunan jumlah, kerapatan, dan bentuk yang berbeda bergantung pada spesies ikannya. Tapis insang juga memiliki fungsi untuk mencegah partikel makanan untuk lolos dari celah-celah insang pada saat ikan melakukan pernapasan.[1] Struktur dan kerapatan tapis insang pada ikan menentukan ukuran partikel dari makanan yang dapat ditangkap, dan berkaitan dengan kebiasaan makan pada ikan tersebut. Ikan dengan tapis insang yang rapat, memanjang, dan menyerupai sisir memiliki efisiensi untuk menyaring makanan berukuran kecil. Pada ikan karnivora dan omnivora, tapis insang memiliki jarak yang lebih renggang dan memiliki tonjolan sekunder. Karena sifat tapis insang yang sangat bervariasi diantara ikan dalam taksa yang berkerabat, tapis insang juga umum digunakan untuk membantu klasifikiasi dan identifikasi spesies ikan. Keragaman variasi morfologi tapis insang diduga disebabkan oleh adaptasi untuk mengoptimalisasi konsumsi makanan dari kebiasaan makan yang berbeda-beda. Untuk mencegah kerusakan celah insang dan lembaran insang dari bahan padat berukuran besar, tapis insang pada awalnya akan menyaring partikel besar dari air dan mengarahkannya menuju esofagus. Sebagian dari partikel tersebut tentunya masih mengandung nutrisi yang diperlukan oleh ikan, sehingga tapis insang berevolusi untuk membangun mekanisme penjebak-makanan pada ikan penyaring (filter feeders). Tapis insang yang panjang dan rapat memiliki peran yang sama pada ikan yang memiliki kebiasaan makan dengan cara menyaring, seperti belanak, haring, hiu mulut besar, hiu raksasa, hiu paus dan pada paus balin.[2] Referensi
|