Taman Surya Bhadlaadalah pembangkit listrik tenaga surya yang terletak di Gurun TharRajasthan, India. PLTS ini memiliki luas sebesar 56 kilometer persegi dan memiliki total kapasitas terpasang 2.245 megawatt (MW), menjadikannya taman surya terbesar di dunia pada tahun 2023.[1][2] Taman ini dibangun dalam empat tahap sejak tahun 2015, dengan pendanaan sebesar $775 juta dari Climate Investment Fund dan $1,4 miliar pendanaan dari sumber lain.[3] Taman ini berkontribusi terhadap tujuan energi terbarukan India dan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 4 juta ton per tahun.[4]
Pembanguan
Taman Surya Bhadla diprakarsai oleh Rajasthan Renewable Energy Corporation Limited (RRECL), perusahaan patungan antara Pemerintah Rajasthan dan Kementerian Energi Baru dan Terbarukan (MNRE). Menurut RRECL, Bhadla merupakan sebuah daerah terpencil di tehsil Phalodi di distrik Jodhpur, sebagai lokasi yang cocok untuk pembangkit listrik tenaga surya karena radiasi matahari yang tinggi, kepadatan penduduk yang rendah, dan ketersediaan lahan milik pemerintah.[5]
Pada Tahap I tahun 2017, NTPC Limited melelang 420 MW kepada beberapa pengembang termasuk Fortum Finlandia. Pada Tahap II, Solar Energy Corporation of India (SECI) melelang 250 MW yang mencakup Pembangkit Listrik Tenaga Surya AMP Energy Bhadla yang sedang dibangun dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya NTPC Bhadla. Pada Tahap III pada 11 Mei 2017, ACME Power meraih 200 MW dan Softbank Group (SBG) meraih 300 MW. Pada Tahap IV pada 9 Mei 2017, Phelan Energy Group mendapat 50 MW, Avaada Energy mendapat 100 MW dan konsorsium SBG Cleantech mendapat 100 MW untuk invetasi. SECI mengajukan penawaran untuk sisa 750 MW pada bulan Juni 2017.[6] Setelah selesai dibangun pada bulan Desember 2018, taman surya tersebut mencapai total kapasitas terpasang sebesar 2.055 MW, menjadikannya taman surya terbesar di dunia pada tahun 2023.
Dampak
Taman Surya Bhadla adalah salah satu proyek Misi Surya Nasional India, yang bertujuan untuk memasang 100 gigawatt (GW) tenaga surya pada tahun 2022. Taman ini juga membantu India memenuhi komitmennya berdasarkan Perjanjian Paris untuk mengurangi intensitas karbon sebesar 33- 35% pada tahun 2030.[7]
Menurut studi Bank Dunia, taman ini memiliki banyak manfaat bagi perekonomian dan lingkungan setempat. Taman ini telah menciptakan sekitar 10.000 lapangan kerja langsung dan tidak langsung selama konstruksi dan pengoperasian.[8] Taman ini juga telah meningkatkan kualitas dan keandalan pasokan listrik di wilayah tersebut.[9] Taman ini juga telah mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menghindari sekitar 4 juta ton emisi karbon dioksida per tahun.[10]
Tantangan
Taman Surya Bhadla menghadapi beberapa tantangan karena lokasi dan skalanya. Salah satu tantangan utamanya adalah penumpukan debu pada panel surya, yang mengurangi efisiensi dan hasil listrinya. Taman ini juga terletak di daerah gersang yang sering mengalami badai debu dan badai pasir.[11]