Taman Nasional Serengeti atau Serengeti National Park adalah sebuah taman nasional Tanzania di ekosistem Serengeti di wilayah Mara dan Simiyu. Taman Nasional ini terkenal dengan migrasi tahunan lebih dari 1,5 juta wildebeest berjanggot putih (atau belang coklat) dan 250.000 zebra dan untuk sejumlah buaya nil dan luwak madu .[1]
Suku Maasai telah mengembalakan ternaknya di daratan terbuka dibagian timur wilayah Mara, yang mereka namakan daratan yang tak habis-habisnya selama sekitar 200 tahun. Ketika petualang Eropa pertama, berkebangsaan Austria Oscar Baumann, mengunjungi wilayah ini pada tahun 1892.[3] Nama Serengeti adalah sebuah taksiran dari kata yang digunakan oleh suku Maasai untuk menggambarkan wilayah siringet yang berarti tempat dimana negeri mengalir selamanya.[3]
Orang Amerika pertama yang memasuki Serengeti, Stewart Edward White, dicatat eksplorasinya di Utara Serengeti pada tahun 1913. Ia kembali ke Serengeti pada tahun 1920-an dan berkemah di daerah sekitar seronera selama tiga bulan. selama waktu ini, dia dan temannya menembak 50 singa.
Karena berburu Singa membuat mereka langka, Pemerintahan kolonial Inggris membuat sebagian cagar perburuan dari 800 hektar (3.2 km2) di daerah pada tahun 1921 dan sepenuhnya pada tahun 1929. Tindakan ini adalah dasar untuk Taman Nasional Serengeti yang didirikan pada tahun 1951.
Serengeti memperoleh ketenaran lebih setelah pekerjaan awal dari Bernhard grzimek dan anaknya Michael pada tahun 1950-an. bersama-sama, mereka memproduksi buku dan film Serengeti Shall Not Die, secara luas diakui sebagai salah satu yang paling penting bagian awal dari dokumenter konservasi alam [rujukan?]