Dalam makalahnya yang memperkenalkan istilah takhion pada tahun 1967,[1] Feinberg mengusulkan bahwa takhion mungkin merupakan kuanta medan kuantum dengan masa kuadrat negatif. Namun, ternyata medan massa imajiner tersebut tidak bergerak lebih cepat dari cahaya,[4] dan malah merupakan suatu instabilitas yang disebut kondensasi takhion.[2] Namun, medan massa kuadrat negatif umumnya disebut "medan takhion",[5] yang berperan penting dalam fisika modern.
Meskipun keberadaan partikel yang lebih cepat dari cahaya ditentang, pencarian partikel tersebut tetap dilakukan, dan hingga kini belum ada bukti yang menunjukkan keberadaan partikel ini.[6]
^ abLisa Randall, Warped Passages: Unraveling the Mysteries of the Universe's Hidden Dimensions, hal.286: "People initially thought of tachyons as particles travelling faster than the speed of light...But we now know that a tachyon indicates an instability in a theory that contains it. Regrettably for science fiction fans, tachyons are not real physical particles that appear in nature."
^ abTipler, Ralph A.; Llewellyn (2008). Modern Physics (edisi ke-5th). New York, NY: W.H. Freeman & Co. hlm. 54. ISBN978-0-7167-7550-8. ... so existence of particles v > c ... Called tachyons ... would present relativity with serious ... problems of infinite creation energies and causality paradoxes.
^Aharonov, Y.; Komar, A.; Susskind, L. (1969). "Superluminal Behavior, Causality, and Instability". Phys. Rev. American Physical Society. 182 ({5},): 1400–1403. Bibcode:1969PhRv..182.1400A. doi:10.1103/PhysRev.182.1400.