Swakopmund adalah sebuah kota di pantai barat Namibia, yang juga merupakan ibu kota distrik administratif Erongo. Kota ini terletak 32 km sebelah utara Walvis Bay dan 280 km (175 mil) sebelah barat ibu kota Namibia, Windhoek.[1] Menurut sensus penduduk tahun 2011, kota ini memiliki penduduk 44.275 jiwa dan menempati posisi keempat kota dengan penduduk terbanyak di Namibia, setelah Windhoek, Rundu, dan Walvis Bay.[2]
Etimologi
Nama kota ini berarti 'mulut sungai Swakop' dalam bahasa Jerman. Nama Sungai Swakop berasal dari kata bahasa NamaTsoaxaub yang berarti 'aliran kotoran', sesuai dengan warna aliran airnya suram dan penuh dengan kotoran lumpur, pasir, dan sisa tumbuhan yang dibawanya ke laut.[3] Nama asli tersebut kemudian disesuaikan ke dalam ejaan bahasa Jerman Swachaub pada masa kolonial. Nama 'Swakopmund' pertama kali digunakan pada tahun 1896 ketika daerah ini dijadikan sebagai distrik independen.[4]
Sejarah
Para pendatang Jerman merupakan orang Eropa pertama yang bermukim di wilayah ini mulai tahun 1892, tepatnya pada tanggal 4 Agustus. Pada tanggal tersebut, awak kapal perang Hyäne mendirikan dua sinyal pandu yang menandai didirikannya kota ini.[4] Gedung pertama di kota ini, Alte Kaserne (Barak Tua) dibangun pada bulan September 1892, yang menampung 120 tentara Schutztruppe (Tentara Kekaisaran Jerman).[5] Karena Walvis Bay telah dianeksasi oleh Koloni Tanjung yang dikuasai Britania Raya pada tahun 1878, Swakopmund tetap menjadi satu-satunya pelabuhan di Afrika Barat Daya Jerman. Woermann-Linie, operator kapal pelabuhan Jerman mempekerjakan sekitar 600 orang dari suku Kru yang dibawa dari Liberia untuk pekerjaan tersebut.[4]
Swakopmund pun diresmikan sebagai sebuah munisipalitas pada tahun 1909, dan berkembang sebagai kota pelabuhan dan pintu masuk perdagangan untuk Afrika Barat Daya Jerman. Berbagai badan pemerintah dan perusahaan transportasi pun dibangun di sana. Namun, seiring jatuhnya Afrika Barat Daya Jerman ke tangan Uni Afrika Selatan pada Perang Dunia I pada tahun 1915, fungsi pelabuhan berpindah ke kota Walvis Bay. Hal ini berujung pada dijadikannya Swakopmund sebagai suatu kota resor.[5]
Pembantaian Herero dan Namaqua
Swakopmund menjadi saksi bisu pembantaian 75.000 hingga 110.000 orang etnis Herero dan Nama oleh pemerintah kolonial Jerman dari tahun 1904 hingga 1908. Di sekitar kota Swakopmund ditemukan kamp konsentrasi berpagar kawat atau semak untuk menampung dan mempekerjakan para korban yang dideportasi secara paksa.[6][7] Namun pada tahun 1908, sebuah patung peringatan kepada perjuangan tentara Angkatan Laut Jerman (Marinedenkmal) melawan rakyat asli dibangun di kota ini dan kota-kota lain di Namibia. Meskipun Jerman sudah melepaskan kekuasaannya sejak 1915, patung ini tetap ada dan sering kali menimbulkan pertentangan dari masyarakat asli setempat.[8][9] Pada tahun 2007, sebuah tugu peringatan didirikan di Taman Makam Swakopmund oleh pemerintah Namibia untuk mengenang orang-orang dari kedua etnis yang tewas dalam pembantaian tersebut .[10]
Daya tarik wisata
Kota ini dikenal sebagai kota resor pantai yang sarat dengan arsitektur Jerman.[11]