Sungai Alazani (bahasa Georgia: ალაზანი, bahasa Azerbaijan: Qanıxçay) adalah sebuah sungai di Kaukasus,[1] yang merupakan salah satu anak sungai utama bagi Sungai Kura (Mtkvari).
Nama
Kemungkinan besar sungai ini merupakan sungai yang ditulis oleh para penulis klasik Eropa, seperti Strabo dan Plinius Tua sebagai Alazonius, atau mungkin pula merupakan sungai yang oleh Plutarkhos dan Cassius Dio disebut sebagai Sungai Abas, lokasi pertempuran Abas pada 65 SM.[2]
Aliran sungai
Alazani berhulu di Kakheti Atas di lereng Kaukasus Besar, dekat Munisipalitas Akhmeta. Sungai ini mengalir ke arah selatan, kemudian ke arah tenggara dan menjadi sumber air utama bagi Lembah Alazani di Kakheti Bawah, sebelum akhirnya membentuk perbatasan dengan Azerbaijan dan kemudian melintasi garis batas dan terus ke arah hilir membentuk pertemuan dengan Sungai Kura (Mtkvari) di Bendungan Mingachevir.
Pemanfaatan
Lembah Alazani di Kakheti Bawah merupakan pusat industri wine di Georgia. Ada beberapa wine dari Georgia yang menggunakan Alazani sebagai namanya, seperti Marani Alazani Valley dan Old Tbilisi Alazani. Lembah ini kering selama musim dingin, sebelum akhirnya salju mencair pada musim panas dan air mengalir di Alazani dalam jumlah yang besar, yang umumnya menyebabkan banjir musiman. Sungai Alazani umumnya dimanfaatkan untuk irigasi dan air minum. Pada 1990an, investor dari Tiongkok membangun banyak PLTA kecil yang memanfaatkan jeram-jeram Alazani yang deras. Sungai ini pula populer sebagai tujuan wisata air, khususnya mendayung.[3]
Polusi
Sungai ini mengalami pencemaran ringan, dengan polusi utama berupa substansi biologis yang berasal dari kota dan permukiman di sepanjang sungai. Pupuk dan pestisida yang dipakai di area pertanian turut mencemari sungai. Kualitas Sungai Alazani di Kvareli dan Lagodekhi terbilang buruk.