Die Vereidigung der Wehrmacht auf Adolf Hitler, 2.8.1934
"Ich schwöre bei Gott diesen heiligen Eid,
daß ich dem Führer des Deutschen Reiches und Volkes
Adolf Hitler, dem Oberbefehlshaber der Wehrmacht,
unbedingten Gehorsam leisten und als tapferer Soldat bereit sein will,
jederzeit für diesen Eid mein Leben einzusetzen."
Sumpah Wehrmacht terhadap Loyalitas kepada Adolf Hitler, 2 Agustus 1934
"Aku menyatakan kepada Tuhan atas sumpah keramat ini,
bahwa kepada Pemimpin Kekaisaran Jerman dan rakyat,
Adolf Hitler, komandan tertinggi angkatan bersenjata,
Aku rela berkorban pada keadaan tak memungkinkan dan bahwa sebagai prajurit pemberani, aku rela sepanjang waktu yang dipersiapkan
untuk menyerahkan nyawaku untuk sumpah ini."
Sumpah PNS
Diensteid der öffentlichen Beamten
"Ich schwöre: Ich werde dem Führer des Deutschen Reiches und Volkes Adolf Hitler treu und gehorsam sein, die Gesetze beachten, und meine Amtspflichten gewissenhaft erfüllen, so wahr mir Gott helfe."
Sumpah pelayanan untuk PNS
"Aku bersumpah: Aku akan mengimani dan setia terhadap pemimpin Kekaisaran Jerman dan rakyat, Adolf Hitler, untuk menaati hukum, dan memenuhi tugas-tugas resmiku, sehingga bantu aku Tuhan."
Tokoh yang menolak mengambil sumpah
Diurutkan menurut abjad:
Karl Barth (teolog Swiss); Akibat: kehilangan gelar profesor
Martin Gauger (mengadili sebagai prosekutor negara di Wuppertal); Akibat: dipaksa pensiun dari jabatannya sebagai prosekutor negara
Franz Jägerstätter (obyektor konskientius Austria); Akibat: eksekusi pada 1943; dibeatifikasi pada 2007
Josef Mayr-Nusser (dari Bozen), setelah dipanggil untum bertugas di Waffen-SS; Akibat: Hukuman mati, meninggal dalam perjalanan menuju kamp konsentrasi Dachau
Joseph Ruf [de] („Bruder Maurus“ dari Christkönigsgesellschaft (rel.)), Akibat: Hukuman mati
Franz Reinisch (padre Pallottines dari Austria), setelah dipanggil untuk bertugas di Wehrmacht Jerman; Akibat: eksekusi dengan cara dipenggal pada 1942