Sumbangsih dunia Islam terhadap Eropa abad pertengahan
Sumbangsih dunia Islam terhadap Eropa abad pertengahan merupakan berbagai penemuan dan penelitian dengan jumlah yang besar di dunia Islam, yang mempengaruhi berbagai bidang yang bervariasi di Eropa seperti seni, arsitektur, kedokteran, pertanian, bahasa, teknologi dan lain-lain. Semenjak abad ke-11 sampai abad ke-13 masehi, Eropa banyak menyerap pengetahuan dari peradaban Islam. Termasuk yang dianggap penting adalah penemuan kembali teks-teks klasik Yunani kuno melalui pengalih-bahasaan dari bahasa Arab.
Pengobatan
Salah satu karya di bidang medis yang paling penting yang diterjemahkan adalah Qanun Kedokteran (1025) karya Ibnu Sina, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan kemudian disebarkan dalam bentuk naskah manuskrip dan bentuk tercetak di seluruh Eropa. Buku ini tetap menjadi buku teks medis standar di Eropa hingga periode awal masa modern, selama abad ke-15 dan ke-16 saja, Qanun Kedokteran telah dicetak ulang lebih dari tiga puluh lima kali.[2] Ibnu Sina mencatat sifat menular dari beberapa penyakit menular (yang disebutnya sebagai "jejak yang ditinggalkan" oleh orang sakit di udara ), dan mendiskusikan cara yang efektif untuk menguji obat-obatan baru.[3] Ia juga menulis Kitab Penyembuhan, sebuah ensiklopedia yang lebih umum tentang ilmu pengetahuan dan filsafat, yang menjadi buku teks populernya yang lain di Eropa.
Muhammad bin Zakariya Razi (ar-Razi) menulis buku yang juga berpengaruh di Eropa berjudul Comprehensive Book of Medicine, dengan deskripsi yang cermat atas dan perbedaan antara campak dan cacar.
Abu al-Qasim al-Zahrawi menulis Kitab at-Tashrif, sebuah ensiklopedia kedokteran yang sangat terkenal pada pembahasan operasinya. Buku ini memuat tentang deskripsi dan diagram dari lebih 200 instrumen bedah, yang kebanyakan dikembangkannya sendiri. Bagian pembahasan operasi dari buku tersebut telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard dari Cremona pada tahun 1100, dan digunakan di sekolah-sekolah kedokteran Eropa selama berabad-abad, dan masih dicetak ulang pada 1770-an.[4][5]
Lihat pula
1001 Inventions; Proyek yang berusaha mengenalkan kembali berbagai andil dari dunia Islam terhadap ilmu pengetahuan modern.