Sama seperti suku kaum Iban, Orang Melanau tinggal di dalam rumah panjang (yang dibuat dengan tinggi). Namun, masyarakat Melanau pada masa kini telah mengubah cara kehidupan mereka dengan tinggal di dalam rumah kampung yang mengikut corak orang Melayu. Masyarakat Melanau yang bukan beragama Islam mempercayai makhluk ghaib yang dipanggil Ipok.
Suku etnik Melanau berkumpul di persisiran pantai seperti kawasan lembah utara Sungai Rajang, Igan, Mukah, Oya, dan Bintulu. Masyarakat yang terawal di Sarawak menetap di Mukah.
Kegiatan ekonomi
Kegiatan ekonomi utama mereka adalah nelayan dan menjadi petani padi sawah bagi sebagian kecil dari mereka yang tinggl di pendalaman. Selain itu, perusahaan sagu juga diusahakan oleh kaum ini. Pohon sagu tumbuh di kawasan yang berpaya. Pohon sagu hanya boleh ditebang setelah sepuluh tahun. Tepung sagu atau lemantak diperoleh dari isi batang sagu yang disebut ripo. Ripo dijemur sehingga kering dan diproses sebelum dijadikan lemantak, yaitu tepung sagu. Sarawak merupakan pengeksport sagu yang terbesar di Malaysia.
Budaya
Majoriti suku Melanau mengamalkan budaya seharian seperti suku Melayu. Namun, suku Melanau dari beberapa daerah tertentu seperti Mukah dan Balingian masih mengamalkan sedikit sebanyak tradisi Melanau berbanding suku Melanau dari daerah seperti Rajang, Belawai dan Bintulu yang telah sepenuhnya memeluk agama Islam dan berbudayakan Melayu. Cuma yang membezakan ialah bahasa Melanau itu sendiri digunakan untuk seharian. Ini berikutan kolonialisasi 600 tahun Brunei ke atas daerah-daerah orang Melanau. Perayaan Kaul disambut oleh orang Melanau dengan meriah pada bulan April setiap tahun. Perayaan ini diadakan untuk menjamu ipok yang mengawal laut. Tujuannya untuk memperoleh tangkapan yang memuaskan dan selamat selama berada di laut serta mengelakkan berbagai wabah penyakit. Perayaan ini melambangkan berakhirnya musim hujan dan kedatangan atau permulaan musim menangkap ikan. Dalam hari ini, serahang akan disediakan untuk menjamu ipok. Serahang dibuat dari daun buluh dan daun nipah dengan memasukkan bertih, telur ayam, pulut kuning, kirai atau rokok daun, dan sirih ke dalamnya. Bagaimanapun, perayaan ini datang dengan kemeriahan dan kegembiraan.
Selain Pesta Kaul yang disambut meriah setiap tahun, terdapat budaya yang masih utuh dilakukan oleh masyarakat Melanau, khususnya yang melibatkan peristiwa kematian keluarga. Walaupun begitu, adat tersebut berbeda-beda menurut daerah dan kampung. Bagi masyarakat Melanau yang mendiami daerah Matu, adat yang berkaitan dengan kematian sudah banyak dipengaruhi oleh agama Islam. Setelah acara pemakaman, ahli keluarga akan mengadakan upacara "sare" yaitu dibukanya rumah selama 7 malam berturut-turut. Rumah keluarga si mati akan dikunjungi oleh sanak saudara dan masyarakat setempat. Akan tetapi, sudah dipengaruhi oleh agama Islam secara dengan majelis tahlil, bacaan yassin, sembahyang berjemaah, dan kenduri arwah.
Belajar bahasa Melanau
Bahasa Melanau mempunyai tata bahasanya sendiri dan tidak begitu sukar untuk dipelajari. Sebagai satu bahasa yang mempunyai banyak dialek,
bahasa Melanau memiliki tata bahasa yang serupa. Oleh itu apa yang perlu diperhatikan ialah kosakata yang unik untuk dialek itu saja. Di alam maya
laman untuk mempelajari bahasa Melanau telah diusahakan oleh orang-orang Melanau dan bukan Melanau untuk memastikan kemandirian bahasa ini pada zaman moden.
Yak isa vaie sajak buleh
Bahasa Melanau
- Makan = Keman
- Minum = Tuteng
- Air = Nya'am, Anum
- Siapa = Sai, Yai
- kamu = Ka'au, Nou, Kan
- Nama = Ngadan
- Rumah = Lebok, Kubou
- Apa = Inou, Nau
- Kabar = Dengah
- Kentut = Petut Pangai
Perkataan Melanau (Logat Matu-Daro)
- Makan = Keman
- Minum = Tuteng
- Air = Anum
- Siapa = Sai
- Kamu = Mo
- Nama = Ngadan
- Rumah = Lebuk
- Apa = Wakno
- Kabar = Britah
- Jalan = Makau
- Mandi = Temuk
- Perbandingan Bahasa Melanau dan Bahasa Ngaju (nij)
Melayu |
Melanau |
Ngaju
|
makan |
keman |
kuman
|
air |
anum |
danum
|
|
- Dialek Daro-Matu [dro] (Malaysia (Sarawak))
- Dialek Kanowit [kxn] (Malaysia (Sarawak))
- Dialek Melanau [mel] (Malaysia (Sarawak))
- Dialek Sibu [sdx] (Malaysia (Sarawak))
- Dialek Seru [szd] (Malaysia (Sarawak))
- Dialek Tanjong [tnj] (Malaysia (Sarawak))
Lihat pula
Pranala luar