Orang Chin (bahasa Burma: ချင်းလူမျိုး; MLCTS: hkyang lu. myui:, diucapkan [tɕɪ́ɴlùmjó]) adalah salah satu kelompok etnis di Myanmar.[1] Orang Chin merupakan salah satu dari kelompok pendiri Penyatuan Burma (Chin, Kachin, Shan, dan Myanmar).[2] Orang Chin merupakan etnis mayoritas di Negara Bagian Chin, yang memiliki keterkaitan antara orang Chin dengan Bahasa Chin, kultur dan tradisi.[2]
Perusahaan TV BBC British Broadcasting Corporation, "Orang Chin... salah satu kelompok etnis yang sering mengalami penganiayaan di Burma."[2] Mayoritas kelompok etnis Chin adalah etnis Zomi. Orang-orang ini kebanyakan tinggal di negara bagian Chin dan sebagian kecil ada di beberapa wilayah di Myanmar, tetapi banyak diantara mereka yang menyebar keluar Myanmar, seperti Bangladesh, dan India sebagai pengungsi.
Suku Terkait
Ada banyak kelompok suku diantara orang Chin, sebut saja suku Daai, Zo, Thai, dan Tedim. Mayoritas orang Chin merupakan suku Asho, K'cho, Khumi, Zomi, Laizo, Laimi,[3] Matu, Mara. Kata "Chin" dalam bahasa mereka sendiri dianrtikan "kelimpahan yang sempurna". Terdapat ribuan orang Chin tinggal di Negara bagian Mizoram, India, termasuk dalam distrik Chhimtuipui. Sejumlah lainnya juga tinggal di Churachandpur distrik Manipur, yang berasal dari suku Hmar, Paite, Simte, Zou, Gangte, dan lainnya. sementara di wilayah selatan negara bagian Mizoram dan Bangladesh umumnya yang tinggal adalah suku Lai. Orang Chin/Mizo/Zomi/Kuki tersebar di tiga negara: Myanmar, Bangladesh, dan India. Ada sekitar 49 bahasa dalam kelompok etnis ini dimana 20 diantaranya nama sukunya sama dengan nama bahasanya.[4] Orang Chin sering juga disebut "Orang Gunung" atau "Zomi".[5]
Tradisi Suku Zomi
'Zomi Khuado Pawi'[6]Zomi Khuado Pawi adalah suatu acara perayaan kebersamaan yang dirayakan oleh seluruh orang Zomi di dunia. Tanggalnya sendiri tidak menentu, sesuai dengan kesepakatan atau tanggal orang Zomi sendiri.
'Sialsawm Pawi'
' Hari Nasional Zomi/Zomi National Day':
Hari Nasional Zomi diadakan tanggal 20 Februari setiap tahun. Pertama kali diadakan tanggal 20 februari 1951 di Mindat.
'Kain tradisional orang Zomi':
Ini adalah kain khas orang Zomi. Kain pria disebut Puan Laisan dan kain wanita disebut Puandum
Agama
Sebelum Kekristenan datang, orang Chin menganut animisme. Namun, sekitar tahun 1800-an, misionaris Kristen pertama kali tiba di negara bagian Chin dan mulai menyebarkan ajaran agama Kristen kepada masayarakat setempat. Karena upaya kerja pelayanan misionaris dari Gereja Baptis, Arthur E. Carson, usaha mereka berhasil, dan saat ini mayoritas penduduk di negara bagian Chin menganut agama Kristen. Mayoritas adalah menganut agama Kristen Protestan, khususnya Gereja Baptis[7] Banyak orang Chin menjadi penginjil maupun menjadi pendeta dan melayani di Amerika Serikat, Australia, Guam, dan India. Berikut data penduduk negara bagian Chin menurut agama yang dianut tahun 2014:[8]