Suku Blagar adalah kelompok etnis yang mendiami Pantar dan pulau-pulau sekitarnya di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Masyarakat suku ini tersebar di beberapa kecamatan, yaitu kecamatan Pantar Timur dan Pulau Pura. Jumlah populasi suku ini tidak terlalu banyak, sampai saat ini belum diketahui secara pasti berapa jumlah masyarakat suku ini dari seluruh penduduk yang mendiami kecamatan Pantar Timur dan Pulau Pura.[1]
Bahasa
Bahasa Blagar adalah bahasa asli yang dituturkan oleh masyarakat suku Blagar, persebarannya meliputi kecamatan Pantar Timur yakni di desa Batu (kampung Tuabang, Bikolang, dan Kolijahe) dan desa Nule (kampung Nuhawala dan Treweng), serta di Pulau Pura (kampung Retta).[1][2] Bahasa ini mempunyai tiga dialek, yakni dialek Kolijahe, Pura, dan Retta. Bahasa Blagar oleh penduduk setempat digunakan dalam berbagai macam upacara seperti kelahiran, perkawinan, dan kematian, serta upacara-upacara yang sifatnya permohonan, minta hujan, syukuran panen dan lain sebagainya.
Pada saat ini, ada sebuah ancaman serius akan kepunahan bahasa Blagar, kalangan generasi muda sudah lebih suka menggunakan bahasa Indonesia atau Melayu Alor dikarenakan takut dianggap kurang terpelajar, atau kurang bergensi. Hal ini dikarenakan dengan semakin luasnya pergaulan antar kelompok etnik. Oleh karena itu, akan menjadi sulit mengetahui secara pasti jumlah penutur bahasa tersebut dan jumlah penduduk suku tersebut.[1]
Penyebaran Islam
Pada masa penyebaran Islam di Nusantara, Islam juga masuk ke wilayah suku Blagar. Pusat-pusat penyebaran agama Islam di Kepulauan Alor, yakni Kabir di Pulau Pantar dan Kalabahi di Pulau Alor. Penyebaran agama Islam ini terjadi pada abad ke-15 dan 16. Mereka yang menyebarkan Islam ini datang dari Makassar ke Kabir. Sedangkan di Kalabahi, mereka umumnya datang dari Ternate, Bima, Jawa, dan Minangkabau.[1]
Masyarakat
Mata pencaharian masyarakat suku Blagar umumnya bertani dan nelayan. komoditas pertanian yang sering mereka tanam adalah jagung dan ubi jalar. Selain bahasa Blagar terdapat juga bahasa-bahasa lainnya di Kepulauan Alor, yakni bahasa Alor, Lamma, Tewa, Nedebang, Kelon, Kabola, Kui, Kafoa, Abui, Woisika, Kolana, dan Tanglapui.[1]
Referensi
- ^ a b c d e Melalatoa, M. Junus (1995). Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. hlm. 175.
- ^ Wakidi, dkk (1989). Morfo Sintaksis Bahasa Blagar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 1.