Souvannaphoum PathetSouvannaphoum Pathet atau Laem Thong atau Muong Xieng merupakan sebutan untuk wilayah Laos pada 2500 tahun silam, yang meliputi Myanmar (Burma), Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Thong pada sebutan Laem Thong memiliki arti emas, sebutan Laem Thong tersebut didasari oleh ketersediaan emas yang melimpah di wilayah tersebut. Souvannaphoum Pathet secara geografis terletak diantara Samudera Hindia dan Laut China, sehingga pada penyebutan selanjutnya dikenal sebagai Indochina. Wilayah Souvannaphoum Pathet atau Indochina ini pada awalnya dihuni oleh Ras Khmer yang merupakan keturunan dari bangsa India kuno, dan juga Ras La-wa atau Lwa yang telah menghuni bagian utara Indochina sebelum kedatangan orang-orang Khmer.[1] Kedatangan Bangsa Khmer ke Souvannaphoum PathetMigrasi besar-besaran Bangsa Khmer ke Souvannaphoum Pathet terjadi pada tahun 325 hingga 316 SM. Alasan dari migrasi besar-besaran ini adalah terjadinya invasi dan pendudukan ke wilayah Kalingga, sebuah wilayah di peisisir timur India diantara Sungai Mahanadi dan Sungai Godavari, oleh bala tentara Kerajaan Maurya dibawah pimpinan Ashoka. Peperangan tersebut memicu migrasi besar-besaran Bangsa Khmer dari India bagian selatan ke Souvannaphoum Pathet atau Indochina. Peperangan di Kalinga ini membuat Ashoka memeluk kepercayaan Budha. Pada tahun 307 SM, Ashoka dengan dibantu oleh seorang Biksu bernama Mokkanlibud, memerintahkan para biksu untuk menyebarkan agama Budha ke penjuru wilayah kekuasannya, Biksu yang dikirim ke wilayah Souvannaphoum Pathet diantaranya adalah Utarah dan Sonakab.[2] Agama Budha yang perkembangannya dimulai pada masa itu kemudian kembali berkembang seiring asimiliasi-asimiliasi berikutnya, diantaranya asimilasi yang dilatarbelakangi migrasi yang dilakukan Bangsa Tai yang dilakukan pada abad ke-7 dan ke-13, yang menjadikan ajaran Budha Theravada sebagai agama utama etnis Lao.[3] Bangsa La-waBangsa La-wa atau Lwa telah lebih dulu mendiami wilayah Indochina, tepatnya di bagian utara. Tempat-tempat yang dihuni oleh bangsa ini dimulai dari Lopburi hingga Kerajaan Xieng Sen yang bertepatan dengan perbatasan wilayah Yunnan. Bangsa Khmer pada masa itu jauh lebih beradab dibanding Bangsa La-wa, sehingga mampu menguasai wilayah yang ditempati Bangsa La-wa dan lama kelamaan Bangsa La-wa mulai kehilangan identitas dan kekuasaannya dan menjadi bagian dari Bangsa Khmer. Dalam perkembangan selanjutnya etnis Lao kemudian dikenal sebagai orang-orang Kha,[4] Referensi
|