Phouma Souvanna (lahir di Luang Prabang pada 7 Oktober 1901; meninggal di Bangkok 10 Januari 1984) adalah perdana menteri Laos.[1] Ia merupakan anak Pangeran Boun Khoung, raja muda Laos.[1][2] Pada masa pertama jabatan sebagai perdana menteri (periode 1951-1954) ia menandatangani perjanjian persahabatan dan persekutuan dengan Prancis pada tahun 1953, menjadikan negara Laos sebagai negara merdeka.[1] Ia berusaha mendamaikan perang saudara di Laos pada tahun 1957, dengan mendudukkan pangeran Souphanouvong, pemimpin Pathet Lao yang pro-komunis dalam pemerintahan.[1] Adapun golongan sayap kanan yang didukung Amerika Serikat menentang tindakan politik Phoumanna ini.[1] Karena kegagalan sayap kanan membentuk pemerintahan yang stabil, perdana menteri Souvanna mengajukan pemerintahan koalisi yang kemudian dirapatkan oleh konferensi 14 negara yang diselenggarakan Uni Soviet dan Amerika Serikat.[1] Permohonan Souvanna pun diloloskan.[1]
Riwayat Hidup Ringkas
Souvanna lahir dalam keluarga bangsawan.[2] Souvanna belajar di Hanoi dan Prancis (di École Nationale des Travaux Publics, memperoleh gelar insinyur dari Universitas Paris pada tahun 1928 dan Grenoble pada tahun 1930.[1][2] Dia menikah dengan seorang gadis Prancis bernama Monique Allard, dan sangat terpengaruh gaya hidup Prancis.[2] Ia kembali ke Laos pada tahun 1936 dan menjadi pejabat pemerintahan.[2] Pada saat Jepang menyerah pada Perang Dunia II pada 1 September 1945, Souvanna bergabung dengan pemerintahan Lao Isarra yang dikepalai oleh kakaknya sendiri, Phesarath.[2] Ia kemudian menjadi perdana menteri pada tahun 1946.[2]
Rujukan
- ^ a b c d e f g h (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3269
- ^ a b c d e f g (Inggris) Keat Gin Ooi., Southeast Asia: A Historical Encyclopedia, from Angkor Wat to East Timor, Volume 1. Santa Barbara: ABC-CLIO, 2004, hal. 1234