Sony alpha a99
Sony Alpha a99 adalah satu dari beberapa kamera DSLR [1] yang diproduksi oleh Sony. Sony Alpha a99 adalah kamera full-frame pertama yang ada di dunia yang mengusung teknologi Translucent Mirror.[2] yakni sebuah teknologi cermin pantul di mana cermin yang digunakan di dalam mirror box dapat menembuskan 70% cahaya yang datang dari lensa menuju sensor, sekaligus di saat yang sama dapat memantulkan 30% sisa cahaya ke sensor autofokus deteksi fasa. Teknologi ini membuat Sony Alpha a99 sanggup membidik dengan kecepatan tinggi serta merekam objek yang terfokus dengan sempurna. Sony Alpha a99 merupakan kamera full-frame profesional seri Alpha kedua Sony dengan sistem dual AF yang menggabungkan 19 titik sensor dan 102 titik sistem deteksi bidang fokus. Disandingkan dengan sensor Exmor CMOS full-frame beresolusi 24,3 megapiksel dan prosesor Bionz memungkinkan Sony Alpha a99 menghasilkan foto berkualitas profesional. Sony Alpha a99 ditujukan untuk kalangan fotografer profesional dan pembuat film. SpesifikasiDesain dan Kontrol MenuDesain dan Kontrol Menu pada Sony Alpha a99.[3] Sony Alpha a99 dibuat dengan campuran magnesium, yang membuat lebih ringan juga tahan lama. Terdapat pelindung [4] di sekitar titik kontrol dan sendinya berfungsi untuk melindungi dari debu dan kelembaban. Kontrol menu putar terdiri dari 12 pilihan, yakni Manual, Shutter, Aperture, Program, Auto, Scene, Panorama, T10, Movie, Memory Recall 1 hingga 3. Di bagian kanan body, terdapat dua buah slot memory SD, sedangkan di bagian kiri terdapat slot remote shutter, flash, speaker, DC IN, Audio (jack microfon dan headset), HDMI out serta mini USB.Di bagian belakang ada sebuah tombol yang memberikan akses Smart Teleconverter jenis digital zoom yang akan memudahkan pencarian fokus saat diatur secara manual. Untuk mempercepat panggilan fitur, tombol Fn menyediakan 14 menu shortcut ke Drive Mode, Flash Mode, Focus Mode, AF area, Object Tracking, Smile/Face Detection, Auto Port Framing, ISO, Metering Mode, Flash Camp, White Balance, DRO.Auto HDR, Crative Style, dan Picture Effect. Di bawah viewfinder, terdapat sebuah sensor yang mendeteksi keberadaan benda di dekatnya. Ketika posisi mata mendekat/menempel ke viewfinder, tampilan yang ada di LCD akan mati dan berpindah ke viewfinder. Begitupun ketika menjauhi viewfinder, tampilan akan kembali tampak di LCD. LCD yang digunakan Sony a99 ini berukuran 3 inci dengan 1.228.000 titik. LCD tersebut juga bisa diputar 180 derajat dan bisa menghadap ke atas maupun bawah, serta bisa ditarik sehingga menghadap ke depan untuk memudahkan pengambilan swafoto. Manfaat penggunaan viewfinder elektronik adalah kita dapat melihat hasil sama dengan yang akan diambil. Jika pada viewfinder optical, objek yang kita lihat adalah sesuai dengan aslinya, namun pada viewfinder elektronik seolah-olah memperlihatkan preview gambar sebelum pengambilan gambar. Sony a99 ini juga memiliki sensor full-frame 24,3 juta piksel yang memungkinkan menangkap gambar berkualitas dengan detail tinggi, terutama pada file RAW. Sony Alpha a99 juga bisa memilih titik fokus yang diinginkan. Salah satunya untuk memudahkan pencarian objek fokus otomatis. Semakin banyak titik fokus maka akan semakin fleksibel dalam memilih bagian pemandangan yang akan difokuskan. Titik-titik fokus ini juga memberikan kemungkinan lebih tinggi kepada sensor gambar untuk mengidentifikasi bagian yang tepat untuk difokuskan dalam mode otomatis yang lebih banyak.[5] Titik fokus berada di tengah dan tidak dapat dipilih ketika memotret RAW. Luas jangkauan fokus juga bisa dibatasi dengan tombol AF Range. Tombol ini memperlihatkan jarak fokus, yang terdekat digambarkan dengan makro dan terjauh digambarkan dengan pemandangan. Untuk memilih/membatasi luas jangkauan fokus, cukup tekan tombol AF Range dan atur dengan tombol arah. Fitur ini tergantung kemampuan lensa yang digunakan. Tombol AF Range ini memang berguna bagi pecinta foto makro, yang memungkinkan hanya mengatur jarak fokus dekat saja, atau sebaliknya. Sistem HDR mampu menghasilkan efek yang halus pada pengaturan rendah, dan hasil yang terang pada maksimum 6EV. Pilihan HDR hanya tersedia pada format JPEG saja. Percobaan kami ketika mengaktifkan HDR, hasilnya cukup mengagumkan. Pada media penyimpanan, Sony a99 memiliki dua slot memory. Slot pertama bisa digunakan untuk memory jenis SD dan MemoryStick Pro Duo, sementara slot kedua hanya mendukung jenis SD. Salah satu keuntungan desain fixed-mirror SLT adalah kamera ini tak perlu menunggu pergerakan mekanis cermin, sehingga jumlah frame yang ditangkap juga bisa lebih banyak. Sony membenamkan fitur stabilizer di sensornya, sehingga SteadyShot terhitung ada dua jika dengan lensa. Selain itu fitur tersebut bisa dimanfaatkan pada lensa yang tak punya sistem stablilizer. Untuk baterai, penggunaan sehari-hari baterai mampu mendukung hingga seharian pada mode pengambilan foto. Di kamera SLT, viewfinder elektronik berkontribusi dalam penggunaan baterai.[3] Kamera Sony Alpha a99 memliki bobot 733gr (tanpa lensa dan baterai) dan memiliki LCD 1.229 ribu warna. A99 juga dilengkapi dengan AF-D continous autofocus, sehingga memudahkan pengguna memotret objek bergerak. Sony Alpha a99 dapat mengambil gambar untuk film [6] Full HD 50p yang dilengkapi fitur Continuous AF dan pro-style. Sony Alpha a99 dapat menggunakan beberapa lensa tambahan, lensa - lensa yang dapat digunakan [7] untuk a99 ini yaitu Lensa sony maupun Carl Zeiss; Ada 6 lensa (DT 16–80 mm f/3.5-f/4.5, 16–35 mm f/2.8 ZA SSM, 24–70 mm f/2.8 SSM, 24 mm f/2.0, 85 mm f/1.4, 135 mm f/1.8); G lens; Ada 5 lensa dalam kategori ini yakni 70–200 mm f/2.8 SSM, 70–300 mm f/4.5-5.6 SSM, 70–400 mm f/4-5.6 SSM, 35 mm f/1.4 dan 300 mm f/2.8 SSM dan Sony Lens; total ada 18 lensa yang terdiri dari 7 lensa zoom dan 11 lensa utama. FiturFitur yang dimiliki oleh kamera ini adalah HDR, Noise Reduction, GPS, fitur panorama, dan fitur movie. DetailRincian [8] sony Alpha a99
Tipe Baterai: LITHIUM NP-FM500H (7.2V) ReviewKelebihan dan KekuranganKelebihan [9]
Kekurangan [9]
Referensi
Pranala luar |