Skrotum berfungsi melindungi testis dan membantu dalam regulasi suhu testis. Skrotum menjaga suhu testis beberapa derajat lebih rendah dari suhu tubuh rata-rata. Pengaturan suhu tersebut penting untuk menjaga optimalisasi dari proses spermatogenesis.[3]
Selama rangsangan seksual, skrotum akan mengencang dan menebal bersamaan dengan ereksi penis.[4] Skrotum melindungi testis dari guncangan dan tekanan yang mungkin terjadi saat aktivitas fisik. Skrotum juga dapat memberikan gesekan selama hubungan seksual sehingga meningkatkan aktivitas .[5] Selain itu, skrotum dianggap sebagai zona erotis.[6]
Embriologi
Labioscrotal swelling adalah struktur yang muncul pada minggu ke-4 kehamilan dan menjadi cikal bakal jaringan skrotum. Kedua struktur ini berada di sisi kiri dan kanan genital tubercle.[3]Organ genital pria sendiri tidak berdiferensiasi hingga minggu ke-8 kehamilan.[7] Migrasi labioscrotal swelling terjadi pada minggu ke-9 hingga ke-11 kehamilan, bergerak ke arah bawah dan tengah. Skrotum mulai terbentuk dengan penyatuan dua lipatan struktur tersebut. Garis persatuannya dinamakan raphe skrotum dan biasanya terbentuk di minggu ke-12 kehamilan.[3]
Berdasarkan struktur embriologinya, skrotum berasal dari bagian yang sama dengan labia mayor pada organ kelamin perempuan.[8]