Sirop anggur merupakan bahan tambahan makanan yang terbuat dari oleh anggur yang telah dipekatkan. Sirop ini memiliki rasa yang manis dan kental karena perbandingan air dan gula yang tinggi. Pembuatan sirop ini dilakukan dengan mendidihkan anggur yang telah dikupas dan diperas menggunakan ayakan untuk mengambil jusnya yang selanjutnya ditambahkan gula. Seperti sirop buah lainnya, sirop ini juga digunakan sebagai lapisan atas untuk bolu, seperti panekuk atau wafel.
Penamaan dan etimologi
Sirop anggur memiliki nama dalam bahasa yunani kuno, yaitu ἕψημα (hépsēma ) yang merupakan turunan kata ἑψᾰ́ω (hepsáō) yang memiliki terjemahan kata " untuk dididihkan".[1] Kata hepsema sendiri memiliki terjemahan arti, yaitu 'harus dididihkan sampai konsisten kental'.[2]
Petimezi dalam bahasa yunani adalah nama untuk sirop anggur yang digunakan di wilayah mediterania dan digunakan sebagai pengganti gula.[3] Nama ini berasal dari Bahasa Turki pekmez, yang memiliki terjemahan arti yaitu jus anggur yang dididihkan.[4]
Vincotto adalah istilah Bahasa Italia untuk "anggur yang dimasak". Sirop ini dibuat tanpa melalui fermentasi sehingga tidak mengandung alkohol.[5] Provinsi Bari di Apulia juga memproduksi kondimen ini dari bahan Tin.[6]
Sejarah
Yunani-Romawi
Penyebutan paling awal untuk sirup anggur ditulis dalam karya Hippokrates , yaitu Regimen in Acute Diseases yang menyebutnya dengan nama hépsēma (ἕψημα),[7] Aristofanes[8] dan Galenus[9] juga memasukkan hépsēma dalam karya mereka.[10] Sirup anggur dalam makanan romawi kuno terdiri dari bermacam-macam bentuk tergantung durasi pendidihan. Bila dididihkan hingga 2/3 dari volume awal, maka disebut dengan Carenum. Pendidihan lebih lanjut hingga setengah volume awal akan menghasilkan defrutum, sedangkan sepertiga volume disebut dengan nama sapa.[11]
Referensi
- ^ Parsons, Benjamin (1840). Anti-Bacchus: an essay on the evils connected with the use of intoxicating drinks (dalam bahasa Inggris). London: John Snow 35 Paternoster-Row. hlm. 88.
- ^ "hepsema". www.perseus.tufts.edu. Diakses tanggal 20 Agustus 2021.
- ^ Kremezi, Aglaia (2015). "pekmez". Dalam Goldstein, Darra. The Oxford Companion to Sugar and Sweets (dalam bahasa Inggris). Oxford: Oxford University Press. hlm. 518. ISBN 978-0-19-931361-7.
- ^ Alderson, A. D. (1959). The concise Oxford Turkish dictionary. Oxford: , Clarendon Press. hlm. 270.
- ^ Fabricant, Florence (22 Desember 1999). "The Soul of the Grape, Drop by Drop". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 20 Agustus 2021.
- ^ Hosking, Richard (2006). Authenticity in the Kitchen: Proceedings of the Oxford Symposium on Food and Cookery 2005 (dalam bahasa Inggris). Oxford: Prospect books. hlm. 213. ISBN 978-1-903018-47-7.
- ^ Jouanna, Jacques (2012). Greek Medicine from Hippocrates to Galen: Selected Papers (PDF) (dalam bahasa Inggris). Leiden: BRILL. hlm. 190. ISBN 978-90-04-20859-9.
- ^ Nervegna, Sebastiana (2016-05). "SOPHOCLES THE KŌMŌIDOUMENOS : TWO FORGOTTEN COMIC FRAGMENTS". The Classical Quarterly (dalam bahasa Inggris). 66 (1): 32–45. doi:10.1017/S000983881600015X. ISSN 0009-8388.
- ^ Henderson, Jeffrey. "Book XII: Chapter IV". Loeb Classical Library (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 20 Agustus 2021.
- ^ Jacques Jouanna Greek Medicine from Hippocrates to Galen: Selected Papers, 2012, p. 190. ISBN 978 90 04 20859 9
- ^ Doctor, Vikram (25 Februari 2011). "Pek Mez Up: Grape Molasses can become addictive". The Economic Times. Diakses tanggal 20 Agustus 2021.