Singer Corporation adalah sebuah produsen mesin jahit rumahan asal Amerika, yang awalnya didirikan dengan nama I. M. Singer & Co. pada tahun 1851 oleh Isaac M. Singer bersama Edward C. Clark, seorang pengacara asal New York. Paling terkenal berkat mesin jahit buatannya, perusahaan ini mengubah namanya menjadi Singer Manufacturing Company pada tahun 1865, dan kemudian kembali mengubah namanya menjadi Singer Company pada tahun 1963. Perusahaan ini berkantor pusat di La Vergne, Tennessee, dekat Nashville. Perusahaan ini membangun pabrik besar pertamanya pada tahun 1863 di Elizabeth, New Jersey.[1]
Sejarah
Desain awal Singer adalah mesin jahit pertama yang cocok untuk digunakan di rumah. Mesin jahit tersebut dilengkapi dengan jarum dan lock stitch, yang dikembangkan oleh Elias Howe, yang memenangkan tuntutan pelanggaran paten terhadap Singer pada tahun 1854.
Singer mendapat patent no. 8294 pada bulan Agustus 1851 atas sebuah mesin jahit yang dilengkapi dengan roda umpan melingkar, pengendali ulir, dan tenaga yang ditransmisikan dengan roda gigi dan poros.[2]
Singer lalu berhasil mengkonsolidasi cukup banyak paten yang memungkinkannya untuk mulai berproduksi secara massal. Pada tahun 1860, perusahaan ini pun telah menjadi produsen mesin jahit terbesar di dunia. Pada tahun 1885, Singer memproduksi mesin jahit "vibrating shuttle" pertamanya, sebuah peningkatan terhadap desain transverse shuttle kontemporer (lihat bobbin driver). Pada tahun 1855, Singer mulai memasarkan produknya ke luar Amerika Serikat dan berhasil memenangkan hadiah pertama pada pameran dunia Paris di tahun itu. Pada tahun 1889, perusahaan ini mendemonstrasikan mesin jahit elektrik fungsional pertama di pameran listrik Philadelphia,[butuh rujukan] dan pada tahun 1910, perusahaan ini mulai memproduksi mesin jahit elektrik rumahan secara massal. Singer juga merupakan inovator pemasaran dan mempelopori pembayaran dengan cara mencicil.
Pada tahun 1876, Singer mengklaim bahwa mereka telah menjual dua juta unit mesin jahit.[4]
Singer di Skotlandia
Pada tahun 1867, Singer memutuskan bahwa permintaan mesin jahit di Britania Raya cukup tinggi, sehingga layak untuk membuka pabrik di Jl. John di Glasgow. Wakil Presiden Singer, George Ross McKenzie, memilih Glasgow karena adanya industri pembuatan besi, upah buruh yang murah, dan pelabuhan.[5] Permintaan mesin jahit lalu makin meningkat, sehingga pada tahun 1873, sebuah pabrik baru pun dibuka di Jl. James Street, Bridgeton. Pada saat itu, Singer telah mempekerjakan lebih dari 2.000 orang di Skotlandia, tetapi masih belum dapat memenuhi permintaan mesin jahit yang sangat tinggi.
Pada tahun 1882, McKenzie, yang saat itu baru saja terpilih sebagai Presiden Singer Manufacturing Company, pun meletakkan batu pertama untuk pembangunan pabrik baru di lahan seluas 46 ekar (19 ha) di Kilbowie, Clydebank. Awalnya, dua bangunan utama dibangun, masing-masing sepanjang 800-kaki (240 m), selebar 50-kaki (15 m), dan setinggi tiga lantai. Kedua bangunan utama tersebut dihubungkan dengan tiga bangunan sayap. Di atas bangunan sayap tengah dibangun sebuah menara jam setinggi 200-kaki (61 m) dengan dilengkapi tulisan "Singer" yang dapat dilihat dari kejauhan. Jalur rel sepanjang 275 mil (443 km) juga dipasang di seantero pabrik untuk menghubungkan departemen yang ada di dalam pabrik, seperti ruang pendidih, pengecoran besi, pengapalan, dan jalur ke stasiun kereta api terdekat. Sir Robert McAlpine adalah kontraktor pembangunan pabrik tersebut. Pabrik tersebut dirancang tahan api dengan dilengkapi semprotan air, sehingga menjadikannya pabrik paling modern di Eropa pada saat itu.[6]
Dengan luas hampir satu juta kaki dan mempekerjakan hampir 7.000 orang, pabrik tersebut rata-rata dapat memproduksi 13.000 mesin jahit per minggu, sehingga menjadikannya pabrik mesin jahit terbesar di dunia. Pabrik Clydebank sangat produktif, sehingga pada tahun 1905, Singer Company mendirikan Singer Manufacturing Company Ltd. di Britania Raya. Walaupun begitu, permintaan mesin jahit masih sangat tinggi, sehingga kedua bangunan utama ditinggikan menjadi enam lantai. Pada tahun 1907, untuk memudahkan transportasi pekerja, Stasiun Singer pun didirikan dengan terhubung ke kota terdekat dan Glasgow.
Pada Perang Dunia I, produksi mesin jahit digantikan dengan produksi amunisi. Pabrik Singer di Clydebank mendapat lebih dari 5.000 kontrak dari pemerintah, dan memproduksi 303 juta selongsong artileri, komponen selongsong, murang, dan komponen pesawat terbang, serta granat, komponen senapan, dan 361.000 buah sepatu kuda. Pada saat perang berakhir, Singer mempekerjakan 14.000 orang, yang mana sekitar 70% di antaranya adalah wanita.[7]
Sejak dibuka pada tahun 1884 hingga 1943, pabrik Kilbowie telah memproduksi sekitar 36.000.000 unit mesin jahit. Singer pun memproduksi lebih banyak mesin jahit daripada perusahaan lain di seluruh dunia, bahkan jika jumlah produksi dari perusahaan lain digabungkan. Pada tahun 1913, pabrik Kilbowie memproduksi 1,3 juta unit mesin jahit. Pada tahun 1958, Singer mengurangi produksinya di Amerika Serikat dan memindahkan 40% produksinya ke pabrik Clydebank untuk mengurangi biaya. Antara tahun 1961 dan 1964, pabrik Clydebank menjalani modernisasi senilai £4 juta, sehingga pabrik Clydebank tidak lagi memproduksi mesin jahit berbahan besi, dan fokus memproduksi mesin jahit berbahan aluminium untuk dijual di negara-negara Barat. Sebagai bagian dari program modernisasi tersebut, menara jam Singer juga dihancurkan pada tahun 1963. Pada puncak kejayaaanya pada pertengahan dekade 1960-an, Singer mempekerjakan lebih dari 16.000 orang, tetapi sepuluh tahun kemudian, jumlah pekerja Singer menjadi hanya 5.000. Pada bulan Juni 1980, pabrik Clydebank ditutup karena adanya masalah keuangan dan kurangnya pesanan. Pabrik tersebut akhirnya dihancurkan pada tahun 1998.[8]
Penasaran
Mesin jahit Singer adalah teknologi terstandar kompleks pertama yang dipasarkan secara massal, tetapi mesin jahit Singer bukanlah mesin jahit petama, dan patennya pada tahun 1851 pun mengarah pada perebutan paten dengan Elias Howe, pencipta mesin lockstitch. Perebutan tersebut akhirnya menghasilkan pembagian paten.[9] Strategi pemasaran Singer meliputi fokus pada industri manufaktur,[10] identitas gender,[11] skema kredit,[12] dan skema "sewa beli."[9]
Pemasaran Singer ditekankan pada peran wanita dan hubungannya dengan rumah, sehingga membangkitkan idealisme mengenai kebajikan, kesopanan, dan ketekunan.[13] Walaupun merepresentasikan kebebasan dari menjahit dengan tangan yang menyusahkan, mesin jahit hanya sedikit menguntungkan penjahit. Orang yang bekerja sebagai penjahit masih mendapat upah yang rendah, dan menjadi makin rendah setelah adanya mesin jahit.[9] Singer menawarkan pembelian secara kredit dan sewa beli, yang memungkinkan orang untuk menyewa mesin jahit, hingga pada akhirnya membeli mesin jahit tersebut.[9] Singer juga menjual produknya di seluruh dunia dengan mempekerjakan tenaga penjual pintu-ke-pintu untuk mendemonstrasikan dan menjual mesin jahit.[14]
Perang Dunia II
Selama Perang Dunia II, perusahaan ini menghentikan produksi mesin jahit untuk mengerjakan kontrak produksi senjata dari pemerintah. Pabrik di Amerika Serikat memproduksi pembidik bom Norden dan badan senjataM1 Carbine, sementara pabrik di Jerman memproduksi senapan.[15]
Pada tahun 1939, perusahaan ini ditugaskan oleh pemerintah untuk merencanakan dan mengembangkan ukuran bahan mentah standar untuk memproduksi pistol M1911A1. Pada tanggal 17 April 1939, Singer mendapat pesanan sebanyak 500 unit dengan nomor seri S800001 – S800500. Pesanan tersebut adalah bagian dari program yang dibuat oleh Ordnance Board di Amerika Serikat untuk mengajari perusahaan di Amerika Serikat yang tidak memiliki pengalaman memproduksi senjata.
Setelah itu, manajemen perusahaan ini memutuskan untuk memproduksi artileri dan pembidik bom. Sementara peralatan produksi pistol diserahkan ke Remington Rand dan Ithaca Gun Company. Sekitar 1,75 juta unit pistol 1911A1 berhasil diproduksi selama Perang Dunia II, sehingga membuat pistol buatan Singer cukup langka dan dapat dikoleksi.[16]
Pada bulan Desember 1940, Singer memenangkan kontrak untuk memproduksi sistem pengendali tembakan anti-pesawat terbang M5, sebuah versi dari Kerrison Predictor yang dirancang di Britania Raya. Angkatan Darat Amerika Serikat sebelumnya mengadopsi pembidik komputasi M7 untuk senjata anti-pesawat terbang M1 37 mm, tetapi senjata tersebut terbukti temperamental, dan Sperry Corporation terlalu sibuk untuk memproduksi sistem lain guna memenuhi kebutuhan M7. Setelah diuji pada bulan September 1940, Angkatan Darat Amerika Serikat menerima Kerrison sebagai M5, dan kemudian, Bofors 40 mm untuk menggantikan M1.[17]
Pasca-perang
Singer melanjutkan pengembangan mesin jahit pada tahun 1946.[18] Setelah memproduksi mesin zig-zag Singer 206k yang tidak terlalu sukses, Singer memperkenalkan salah satu mesin jahit paling populernya pada tahun 1957, yakni 401 Slant-o-Matic. Saat ini, Singer memproduksi mesin jahit terkomputerisasi, kelas berat, bordir, rajut, dan mekanis.[19]
Pada tahun 2017, perusahaan ini meluncurkan aplikasi Singer Sewing Assistant.[20]
^"Sewing Machines". Machine-History.Com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-03-28. Diakses tanggal 2012-09-03.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"A portrait of achievement"(PDF). Sir Robert McAlpine. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 8 May 2016. Diakses tanggal 24 April 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Robert Bruce Davies, Peacefully working to conquer the world (Arno Press, 1976) p. 170
^ abcdJoan Perkin, "Sewing Machines: Liberation or Drudgery for Women?" History Today 52 (Dec. 2002).
^Andrew Godley "Selling the Sewing Machine Around the World: Singers International Marketing Strategies, 1850-1920." Enterprise and Society (June 2007) 7 281.
^Judith G. Coffin, "Credit, Consumption, and Images of Women's Desires: Selling the Sewing Machine in Late Nineteenth-Century France." Historical Studies (Spring, 1994) 18 746-750.
^Judith G. Coffin, "Credit, Consumption, and Images of Women's Desires: Selling the Sewing Machine in Late Nineteenth-Century France." Historical Studies (Spring, 1994) 18 752
^Judith G. Coffin, "Credit, Consumption, and Images of Women's Desires: Selling the Sewing Machine in Late Nineteenth-Century France." Historical Studies (Spring, 1994) 18 746-752.
^Andrew Godley "Selling the Sewing Machine Around the World: Singers International Marketing Strategies, 1850-1920." Enterprise and Society (June 2007) 7 269-281.
^Sanders, Richard Robert S. Clark (1877-1956), Press for Conversion! magazine, Issue 53, "Facing the Corporate Roots of American Fascism," March 2004. Published by the Coalition to Oppose the Arms Trade.
^Karash, Karl (2002). "Singer Manufacturing Co". coolgunsite.com. Moore, Ty. Diakses tanggal 15 April 2019.
^Mindell, David A. (April 1995). "Anti-aircraft fire control and the development of integrated systems at Sperry, 1925-40". IEEE Control Systems Magazine. 15 (2): 108–113. doi:10.1109/37.375318. ISSN1066-033X.
Brandon, Ruth. A Capitalist Romance: Singer and the Sewing Machine (Lippincott, 1977).
Coffin, Judith G. "Credit, consumption, and images of women's desires: Selling the sewing machine in late nineteenth-century France". French Historical Studies (1994): 749–783. JSTOR286691.
Davies, Robert Bruce. Peacefully Working to Conquer the World: Singer Sewing Machines in Foreign Markets, 1854–1920 (Arno Press, 1976).
Godley, Andrew. "The Global Diffusion of the Sewing Machine, 1850–1914". Research in Economic History 20#1 (2001): 1–46.
Godley, Andrew. "Selling the Sewing Machine Around the World: Singer's International Marketing Strategies, 1850–1920", Enterprise & Society (2006) 7#2 pp. 266–314.
Godley, Andrew. "Singer in Britain: the diffusion of sewing machine technology and its impact on the clothing industry in the United Kingdom, 1860–1905". Textile History 27.1 (1996): 59–76.
Jack, Andrew B. "The channels of distribution for an innovation: The sewing-machine industry in America, 1860–1865". Explorations in Economic History 9.3 (1957): 113.
Weber, Nicholas Fox. The Clarks of Cooperstown: Their Singer Sewing Machine Fortune, Their Great and Influential Art Collections, Their Forty-year Feud (Alfred A. Knopf, 2007).
Wickramasinghe, Nira. "Following the Singer Sewing Machine: Fashioning a Market in a British Crown Colony," in Metallic Modern: Everyday Machines in Colonial Sri Lanka. (Berghahn Books, 2014) pp. 16–40. JSTORj.ctt9qd0gq.6.
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media yang berhubungan dengan (kategori):