Dalam geologi, sill adalah intrusi melembar berbentuk tabular yang menerobos baik di antara dua lapisan yang lebih tua dari batuan sedimen, perlapisan lavagunung berapi atau tuf, atau bahkan sepanjang arah foliasi di batuan metamorf. Istilah sill identik dengan intrusi konkordan yang melembar. Ini berarti bahwa sill tidak memotong batuan yang telah ada, berbeda dengan dike, intrusi diskordan melembar yang memotong batuan yang lebih tua. Material sill disediakan oleh dike, kecuali di lokasi yang tidak biasa di mana mereka terbentuk pada perlapisan yang hampir vertikal terpasang langsung ke sumber magma. Batuan harus rapuh dan memiliki rekahan untuk dapat membuat bidang sepanjang intrusi magma, baik jika terjadi di antara batuan sedimen, perlapisan vulkanik, maupun foliasi batuan metamorf.
Sill terletak sejajar dengan perlapisan dan foliasi di batuan induk sekitarnya. Mereka pada awalnya pasti horizontal. Namun, proses tektonik dapat menyebabkan rotasi sill mendekati vertikal. Sill sulit dibedakan dengan aliran lava yang mengeras; Namun, ada beberapa perbedaan di antara mereka. Sill yang mengintrusi akan menunjukkan pencairan parsial dan penggabungan dengan batuan induk disekitarnya. Pada kedua permukaan kontak dari batuan induk tempat sill mengintrusi, bukti terjadinya pemanasan akan dapat diamati (kontak metamorfisme). Aliran lava akan menunjukkan bukti ini hanya pada sisi bawah aliran. Selain itu, aliran lava biasanya akan menunjukkan bukti vesikula (gelembung) di mana merupakan sisa-sisa gas yang melarikan diri ke atmosfer. Karena sill umumnya terbentuk pada kedalaman dangkal (sampai beberapa kilometer) di bawah permukaan, tekanan dari batuan di atasnya mencegah hal ini terjadi secara signifikan, walau tidak mencegah secara keseluruhan. Aliran lava juga biasanya akan menunjukkan bukti pelapukan pada permukaan atas mereka, sedangkan sill, jika masih tertutup oleh batuan induk, biasanya tidak memiliki vesikula.
Karena sifat alami sill yang konkordan, banyak sill berukuran besar yang mengubah kedalaman stratigrafi perlapisan yang diterobos. Sill tersebut dikenal sebagai sill transgresif.[1][2] Geometri kompleks sill yang besar di cekungan sedimen telah menjadi lebih jelas dengan ketersediaan data 3D seismik refleksi.[3] Data tersebut menunjukkan bahwa banyak sill yang memiliki bentuk mangkuk dan banyak sill lainnya yang merupakan bagian dari sill trangresif.[4]