Silbo Gomero (bahasa Spanyol: silbo gomero[ˈsilβoɣoˈmeɾo], 'siulan Gomera'), juga dikenal dengan nama el silbo ('siulan'), adalah larasbahasa Spanyol yang disiulkan dan digunakan oleh penduduk pulau La Gomera di Kepulauan Kanari untuk berkomunikasi jarak jauh melewati jurang dan lembah di pulau tersebut. Dengan laras ini, pesan dapat mencapai jarak hingga lima kilometer.[1] Akibat suaranya yang keras, Silbo Gomero umumnya digunakan untuk komunikasi umum. Pesan-pesan yang dikirim bermacam-macam, seperti undangan acara atau informasi umum.[2]
Dalam bahasa Spanyol, penutur Silbo Gomero disebut silbador ('penyiul'). Silbo Gomero merupakan transposisi ucapan bahasa Spanyol menjadi siulan. Substitusi fonem ini meniru fonologi Spanyol lewat fonem siul yang disederhanakan.[3] Silbo Gomero dinyatakan sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia oleh UNESCO pada tahun 2009.[4]
Sejarah
Tidak banyak informasi yang tersedia mengenai bahasa Guanche atau bahasa penduduk Kepulauan Kanari sebelum kedatangan orang Spanyol, tetapi diduga sistem fonologinya cukup sederhana dan memungkinkan bahasa siul yang efisien.[5] Bahasa yang disiulkan digunakan oleh penduduk asli pulau ini, suku Guanche, dan juga dituturkan di el Hierro, Tenerife, dan Gran Canaria. Silbo diadaptasi oleh orang Spanyol yang datang pada abad ke-16 dan banyak dituturkan hingga abad ke-17.[6]
Penggunaan bahasa ini mengalami kemunduran pada tahun 1950-an akibat kemunduran ekonomi yang memaksa banyak penutur pindah untuk mencari pekerjaan.[6][7] Kemajuan komunikasi jarak jauh seperti telepon juga mengurangi kegunaan laras bahasa ini (pada awalnya Silbo Gomero digunakan karena dapat melewati jarak yang jauh dan medan yang sulit).[8]
Pada akhir tahun 1990-an, dimulai upaya untuk memulihkan Silbo Gomero yang semakin didorong oleh kebijakan pendidikan pada tahun 1999. Saat ini Silbo Gomero secara resmi dilindungi sebagai warisan budaya.
^Trujillo, R. (1990). "The Gomeran Whistle: Linguistic Analysis (English translation: J.Brent)". Santa Cruz de Tenerife: Library of Congress, Washington, DC (published online).