Siddhartha (bahasa Jerman: Siddhartha: Eine Indische Dichtung; Jerman:[ziˈdaʁta]ⓘ) adalah sebuah novel karya Hermann Hesse yang berhubungan dengan pencarian jati diri spiritual oleh Siddhartha pada masa Buddha Gautama. Siddhartha merupakan novel kesembilan Hesse, ditulis dalam bahasa Jerman, dengan gaya liris yang sederhana. Diterbitkan di Amerika pada tahun 1951 dan menjadi berpengaruh selama tahun 1960-an. Hesse mendedikasikan bagian pertamanya untuk Romain Rolland[1] dan bagian kedua untuk Wilhelm Gundert, sepupunya.
Kata Siddhartha terdiri dari dua kata dalam bahasa Sanskerta, siddha (tercapai) + artha (apa yang dicari), yang secara bersama-sama berarti "dia yang telah menemukan makna (keberadaan)" atau "dia yang telah mencapai tujuannya".[2] Sebenarnya, nama Sang Buddha sendiri, sebelum pelepasan keduniawian-Nya, adalah Siddhartha Gautama, Pangeran Kapilavastu. Di Siddhartha, Sang Buddha disebut sebagai "Gotama".[3]