Siberian Traps (bahasa Rusia: Сибирские траппы, Sibirskiye trappy), adalah wilayah besar batuan vulkanik yang dikenal sebagai provinsi beku besar yang terletak di Siberia, Rusia. Peristiwa letusan besar Siberian Traps yang membentuk "jebakan" merupakan salah satu peristiwa letusan besar yang diketahui dalam 500 juta tahun terakhir.
Letusan Siberian Traps terjadi selama hampir dua juta tahun dan terjadi pada akhir periode Permian dan awal Trias yang terjadi antara 251 hingga 250 juta tahun yang lalu.[1]
Volume besar lava basaltik yang dikeluarkan gunung berapi tersebut menutupi sebagian besar wilayah Siberia dalam peristiwa banjir basal. Saat ini, wilayah siberia ditutupi oleh batuan basaltik yang memiliki luas sekitar 7 juta km2 (atau sekitar 3 juta sq mi), yang memiliki volume kira kira 4 juta km3 (1 juta cu mi).
Kemungkinan letusan gunung Siberian Traps menjadi penyebab utama Kepunahan Massal Permian-Trias.
Dampak letusan
Siberian Traps dianggap sebagai penyebab peristiwa kepunahan massal Permian-Trias yang terjadi sekitar 250 juta tahun yang lalu, namun ada dugaan lain bahwa Peristiwa kepunahan massal tersebut disebabkan oleh beberapa peristiwa lain yang lebih besar, seperti dampak asteroid. Sebuah hipotetis yang dikemukakan baru-baru ini membuktikan bahwa vulkanisme memicu pertumbuhan Methanosarcina,[2] sebuah mikrob yang mampu memuntahkan sejumlah besar metana ke atmosfer Bumi, yang pada akhirnya mengubah siklus karbon Bumi berdasarkan pengamatan seperti peningkatan yang signifikan dari reservoir karbon anorganik di lingkungan laut.
Peristiwa kepunahan ini juga disebut Kematian Hebat, karena mempengaruhi semua kehidupan di Bumi, dan diperkirakan telah membunuh sekitar 95% dari semua spesies yang hidup pada saat itu. Beberapa peristiwa bencana yang berdampak pada Bumi terus berulang di Bumi lima hingga enam juta tahun setelah kepunahan awal terjadi. Seiring berjalannya waktu, hanya sebagian kecil makhluk hidup yang selamat dari kepunahan massal tersebut dan populasinya meningkat kembali dan mulai berkembang dengan tingkat trofik yang rendah (komunitas lokal) hingga tingkat trofik yang lebih tinggi (habitat yang besar) dapat tumbuh kembali. Perhitungan suhu air laut dari δ Opengukuran menunjukkan bahwa pada puncak kepunahan, Bumi mengalami pemanasan global yang sangat panas dan mematikan, di mana suhu lautan global pada masa itu melebihi 40 °C (104 °F). Diperlukan waktu yang sangat lama, sekitar delapan hingga sembilan juta tahun agar ekosistem kembali pulih; namun, spesies hewan baru seperti "Dinosaurus" mulai bermunculan setelah kepunahan massal tersebut.
Sumber daya Vulkanik
Nikel, Norilsk, Talnakh, tembaga, paladium raksasa terbentuk di bagian utama dari saluran magma Perangkap Siberia.[3] Sumber daya yang besar ini dikaitkan dengan peristiwa kepunahan massal Permian-Trias yang terjadi sekitar 251,4 juta tahun yang lalu,[4] berdasarkan perhitungan, sejumlah besar nikel dan unsur-unsur lain ditemukan di lapisan batuan basal setelah kepunahan terjadi.[5] Metode yang digunakan untuk mengkorelasikan peristiwa kepunahan dengan jumlah surplus nikel yang terletak di Perangkap Siberia adalah dengan membandingkan garis waktu magmatisme dalam perangkap dan garis waktu kepunahan itu sendiri. Sebelum keterkaitan antara magmatisme dan peristiwa kepunahan ditemukan, dihipotesiskan bahwa kepunahan massal dan vulkanisme terjadi pada saat yang sama karena keterkaitan dalam komposisi batuan.[6]