Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus.
Shinta Febriany (lahir 5 Februari 1979) adalah seniman asal Sulawesi Selatan yang bernama lengkap Shinta Febriany Sjahrir. Dia menggeluti berbagai bidang seni diantaranya penulis puisi, naskah teater, sutradara hingga berperan sebagai aktris.
Atas berbagai perannya di bidang seni, perempuan alumni Sastra Inggris Universitas Hasanuddin ini dianugerahi Celebes Award (2007) di bidang teater oleh pemerintah Sulawesi Selatan. Pada tahun 2002, Shinta Febriany mendapatkan penghargaan sebagai aktris terbaik dan sutradara terbaik pada Festival Teater se-Sulawesi Selatan V setelah beberapa tahun sebelumnya tepatnya tahun 1999 ia mendapatkan predikat aktris terbaik pada festival serupa.[1]
Beberapa karya teater yang pernah dipentaskan adalah Aljabar (2011), Kisah Cinta di Hari Rabu (2011), Stanza Diri yang Pecah (2009), Kisah Tubuh ; Yang Terasing dan Semu (2007), Kisah Tubuh (2006), Prita Istri KIta, Naskah Arifin C. Noer (2006), Aku Dalam Keadaan Nihil (Jakarta 2005, Makassar 2006), Pemberontakan Babu, judul terjemahan Pelayan-pelayan, naskah Jean Genet, terjemahan Asrul Sani (2005), Perempuan Dalam Badai (2005).[1]
Sementara itu, dalam bidang puisi, Shinta Febriany menerbitkan beberapa antalogi puisi seperti Aku Bukan Masa Depan, Selendang Pelangi, Living Together dan Maha Duka Aceh. Buku kumpulan puisi terbarunya berjudul Gambar Kesunyian di Jendela[2] diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2017.