Abbas el Hocine Bencheikh yang disebut Syekh Abbas (1912 - 3 Mei 1989), adalah seorang diplomat Aljazair, ulama, penulis, dan rektor Institut Muslim dan Masjid Agung Paris.
Abbas lahir di Mila Aljazair pada tahun 1912. Setelah belajar teologi di persaudaraan keluarga dan saat berusia 21 tahun, Syekh Abbas belajar di Universitas Islam Zaytuna di Tunis dan Universitas al-Qarawiyyin di Fez.[butuh rujukan] Setelah sepuluh tahun, ia kembali ke Aljazair dan menjadi murid dari pembaharu Abdelhamid Ben Badis. Ia berkampanye bersamanya untuk reformasi agama dan politik (umumnya dikenal sebagai "al-iṣlāḥ" oleh para reformis Muslim).[butuh rujukan] Pada saat kemerdekaan Aljazair, ia ditunjuk sebagai duta besar untuk Arab Saudi, setelah pengunduran dirinya dari jabatan tersebut, ia menjabat sebagai Presiden Dewan Islam Tertinggi Aljazair, sebuah jabatan yang ia tinggalkan untuk menekuni khotbah mingguan di masjid Djamaa el Kebir. Pada tahun 1982, Syekh Abbas memimpin Masjid Agung Paris, menggantikan Syekh Hamza Boubakeur. Ia merestrukturisasi masjid dengan membuat ruang salat kedua dan mengadakan layanan sosial tambahan.[butuh rujukan]
Ia mengizinkan masjid untuk menerima bagian anggaran khusus dari Departemen Wakaf Keuangan Aljazair dan yang kedua untuk mengembangkan sebuah badan yang beranggotakan 80 imam.[1]
Ia turun tangan untuk menyelesaikan masalah perceraian yang menyakitkan antara keluarga binasional, terutama dalam membela hak-hak ibu Prancis yang anak-anaknya dibawa ke Aljazair setelah perceraian. Ia juga turun tangan untuk memfasilitasi kembalinya banyak orang Prancis-Muslim (Harkis) yang telah meninggalkan Aljazair sejak kemerdekaan pada tahun 1962 dan memilih untuk tetap tinggal di sana.[butuh rujukan]