Permainan Serentam merupakan salah satu permainan tradisional Indonesia. Sebutan serentam dikenal oleh masyarakat Suku Serawai di Kecamatan Mauna, Kecamatan Talo, dan Kecamatan Pino. Di Kecamatan Seluna, permainan serentam ini dikenal dengan sebutan entan ayam. Umumnya permainan ini dilakukan sore hari ketika orang akan turun mandi di sungai.[1]
Cara Bermain
Langkah-langkah dalam Permainan Serentam antara lain:
- Dilakukan oleh anak laki-laki dengan tingkatan usia bebas. Jumlah pemain genap dan setelah dibagi menjadi 2 kelompok kekuatannya harus berimbang.
- Menggunakan alat dari bahasan atau telasan yang terbuat dari bahan belacu (ukuran 1 m x 0,5 m) yang dililitkan di pinggang masing-masing pemain.
- Lokasi bermain adalah pemandian dengan kondisi air yang tidak begitu dalam.
- Menentukan ketua regu masing-masing, sedangkan pemain yang lainnya mengadakan sut untuk menentukam masuk ke kelompok regu yang ada.
Peraturan permainan
Peraturan yang perlu dipatuhi dalam permainan ini adalah :
- Tidak diperkenankan menerjang bagian leher ke atas, bagian dada, dan sekitar kemaluan. Menerjang hanya diperkenankan dengan kedua belah kaki
- Tidak dibenarkan berlari ke daratan atau berlari terlepas dari air
- Pemimpin kelompok berhak mengeluarkan/memberhentikan pemain yang tidak patuh dengan aturan permainan
- Apabila seluruh anggota kelompok mengaku telah kehabisan tenaga dan tidak mampu melawan serangan lawan, maka pada saai itu kelompok tersebut dinyatakan kalah.
Referensi
- ^ Siregar, Tiarma (1998). Permainan Tradisional. Jakarta: Proyek Pembinaan Permuseuman. hlm. 128.