Sebuah serangan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat dilancarkan di sebuah masjid penuh sesak yang berlokasi di desa al-Jina yang dikuasai oleh para pemberontak, barat daya,[6] Atarib di sebelah selatan pedesaan Aleppo, Suriah, pada tanggal 16 Maret 2017. Serangan di atas masjid Umar ibn Al-Khattab[3] dilaporkan terjadi pada saat jamaah sedang beribadah dan menyebabkan 42 orang meninggal dunia, kebanyakan warga sipil, sesuai yang disampaikan oleh Observatori Hak Asasi Suriah, sebuah kelompok pengembang pelacakan yang berbasis di Inggris untuk konflik Suriah.[7]
Kejadian
Menurut Rami Abdel Rahman, kepala Observatori Hak Asasi Suriah (SOHR), lebih dari 300 orang jamaah berada di dalam masjid saat terjadi serangan udara.[7]
Korban
Empat puluh dua orang[7][8] terbunuh pada laporan awal yang disampaikan oleh SOHR, namun kelompok ini mengatakan, ada tambahan korban meninggal, menjadi 49 orang.[4] Sedangkan The Guardian melaporkan ada 46 orang meninggal.[9] SOHR menyampaikan, kebanyakan korban adalah warga sipil, dan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka.[9] Pertahanan Sipil Suriah mengatakan bahwa "puluhan" orang telah dikuburkan di antara puing-puing, setelah serangan.[3] Menurut juru bicara Pentagon, "puluhan" orang tersebut adalah pejuang dari kelompok al-Qaeda, termasuk "teroris senior al Qaeda, yang di antara mereka merupakan orang berpengaruh", di antara yang terbunuh.[4] Pernyataan dari pejabat militer Amerika Serikat itu tidak mencakup korban-korban sipil.[8]
Tuduhan keterlibatan Amerika Serikat
Sebuah fragmen rudal dilaporkan ditemukan saat peristiwa serangan di mana terdapat tulisan berbahasa Inggris, sesuai dengan skrip yang terdapat pada rudal itu, digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat, sesuai dengan yang disampaikan oleh kelompok investigasi Bellingcat.[10][11] Institut Keadilah Suriah juga merilis foto yang menunjukkan fragmen-fragmen dari senjata milik Amerika Serikat di tempat kejadian, di mana surat kabar Inggris The Telegraph merujuk sebagai bukti bahwa Amerika bertanggung jawab atas korban sipil.[12]
Juru bicara Pusat Komando Amerika Serikat mengatakan bahwa area itu merupakan "dinilai menjadi tempat pertemuan para pejuang al-Qaeda, dan kami melakukan serangan." Pihak militer Amerika Serikat juga mengaku bahwa serangan udara itu tidak menyasar target sebuah masjid, melainkan dekat masjid.[1] "Kami tidak mengarahkan target ke sebuah masjid, tapi bangunan yang berada di dekatnya - tempat di mana para milisi melakukan pertemuan - sekitar 50ft (15m) dari masjid," kata juru bicara Kolonel John J Thomas.[3]
Reaksi
- Menteri Pertahanan Russia menuntut komentar dari Amerika Serikat, menyusul foto-foto yang dilaporkan sebagai fragmen rudal milik AS ditemukan di lokasi masjid Suriah muncul secara daring[13]
Referensi