Nama kota dan kabupaten Derry atau Londonderry di Irlandia Utara telah menjadi bahan sengketa antara kaum nasionalis dan unionis Irlandia. Pada umumnya (walaupun tidak semua), kaum nasionalis lebih menyukai nama Derry, sementara kaum unionis memilih nama Londonderry. Nama resmi kota dan kabupaten yang menjadi subjek sengketa ini adalah "Londonderry".[1] Perdebatan mengenai nama ini dipolitisasi pada permulaan The Troubles. Sebelum meletusnya The Troubles pada akhir dasawarsa 1960-an, nama ini tidak terlalu diperdebatkan.[2] Walaupun "Londonderry" adalah nama resminya, sebagian besar orang sebelum masa itu menyebut kota ini dengan nama "Derry".[2]
Sejarah
Nama Irlandia pertama yang digunakan untuk tempat berdirinya kota Derry modern adalah Daire Calgaich, yang berarti "kayu ek Calgach"; Calgach sendiri adalah seorang pagan yang tak dikenal.[3][4][5] Sebuah biara Kristen Kelt didirikan di tempat tersebut pada abad keenam.[6] Menurut Adomnán, pendirinya adalah Santo Kolumba.[5][6] Namanya lalu diganti menjadi Daire Coluimb Chille, yang berarti "kayu ek Columba",[4][5] yang pertama kali disebutkan dalam Tawarikh Ulster tahun 1121.[7] Seiring dengan perkembangan biara ini, namanya disingkat menjadi Doire saja.[4] Nama ini kemudian diinggriskan menjadi Derry. Pada tahun 1604, "Derrie" mendapatkan piagam kota dari Raja James I dari Inggris.[8] Permukiman ini dihancurkan pada tahun 1608 oleh Cahir O'Doherty, kepala suku Inishowen.[9] Pada masa ketika para pemukim dari Inggris dan Skotlandia berdatangan, kota baru yang dikelilingi tembok dibangun di seberang Sungai Foyle oleh Irish Society yang terdiri dari perusahaan-perusahaan London.[10] Sebagai pengakuan terhadap para penanam modal dari London, piagam kota dari tahun 1613 menyatakan bahwa kota ini dari masa itu akan disebut dengan nama Londonderry.[1][11] Piagam kota yang baru dari tahun 1662 juga memakai nama yang sama.[1]
^ ab
Quinn, Vincent (2000). "On the borders of allegiance: identity politics in Ulster". Dalam David Shuttleton. De-centring sexualities: politics and representations beyond the metropolis. Routledge. hlm. 262–3. ISBN0-415-19466-0.