Semira Adamu (15 April 1978 – 22 September 1998) adalah seorang pengungsi Nigeria berusia 20 tahun yang dicekik sampai mati oleh dua anggota polisi Belgia di dalam sebuah pesawat terbang.[1] Anggota polisi merekam video sendiri selama 20 menit saat mereka sedang membunuh Semira sambil membuat lelucon dan ketawa.[2][3] Ia telah berhenti bernapas selama 7 sampai 8 menit dan ia masuk ke dalam keadaan koma.[1][4] Ia meninggal di rumah sakit pada hari yang sama.[5] Ketika pengadilan bertanya mengapa harus begitu keras, salah satu anggota polisi mengatakan bahwa itu perlu untuk "menghindari mengganggu penumpang lain".[4][6]
Semira melarikan diri dari Nigeria pada Maret 1998 karena ia dipaksa menikah dengan pria berusia 65 tahun yang tidak dikenali. Pria itu sudah menikah dengan empat istri lain dan didakwa telah membunuh seorang wanita.[3][4]
Pada bulan September 1998, Menteri Dalam Negeri Belgia Louis Tobback, mengundurkan diri setelah protes publik yang memanggil untuk "tutup interniran, buka perbatasan".[7]
Pada bulan Desember 2003, kepala polisi menerima hukuman 14 bulan, dan tiga anggota polisi lainnya dijatuhi hukuman satu tahun. Petugas polisi kelima yang terlibat dibebaskan. Pengadilan memerintah negeri Belgia membayarkan keluarga Semira.[6]