Seminari Menengah Santo Paulus PalembangSeminari Menengah Santo Paulus (atau bisa disebut dengan St. Paul minor seminary) adalah lembaga pendidikan setingkat SLTA bagi para calon Imam (padri, pastor) Katolik Roma yang berlokasi di Palembang.[1][2] Seminari ini adalah milik Keuskupan Agung Palembang dalam kerjasama dengan Keuskupan Tanjungkarang.[3] Yang dikelola oleh para imam-imam SCJ. Rektor seminari ini adalah RP. Titus Waris Widodo, SCJ. SejarahSeminari menengah santo Paulus berdiri pada tanggal 24 April 1947, dengan diawali oleh empat anak yang setelah lulus Sekolah Rakyat berkeinginan untuk menjadi imam.[4] Karena waktu itu belum ada tempat khusus untuk berdirinya seminari menengah santo Paulus ini, maka mereka di tampung di Pastoran Hati Kudus Palembang, Sumatera Selatan.[5] Ketika itu mereka sebagai murid pertama seminari menengah santo Paulus, dan mereka didampingi oleh para Imam Hati Kudus Yesus (SCJ) dan para Frater dari Kongregasi Bunda Hati Kudus (BHK).[5] Mulai saat itu dipilihlah nama St. Paulus sebagai nama pelindung untuk cikal-bakal Seminari Menengah Santo Paulus.[5] Pada tahun yang sama, di Pringsewu, Lampung P. Joh. Padmo Seputro, Pr merintis juga sebuah seminari dengan 7 orang siswa, dengan nama Seminari tersebut adalah Seminari St. Yosef.[4] Pada tahun 1949 Seminari St. Yosef bersama dengan pastor pembimbingnya pindah ke Padang Bulan, yang letaknya beberapa kilometer dari Pringsewu karena adanya alasan politik.[5] Namun keadaan itu tidak berlangsung lama, karena pada tahun itu juga mereka bergabung dengan Seminari St. Paulus Palembang.[4] Menjadikan Seminari St. Paulus Palembang mengalami babak baru.[5] Dan saat itu yang mendaji pendidik adalah P. Van der Sangen SCJ, P. G. Elling SCJ, P. Piet Middeldorp SCJ, Mr. Lap, dan Fr. Montfort BHK.[5] Dan karena alasan politik lagi, pada tahun 1950 Seminari St. Paulus dipindahkan ke Lahat, Sumatera Selatan. Mereka didampingi oleh para suster Carolus Borromeus.[5] Kemudian pada tahun 1951, yang lebih tepatnya saat itu adalah bulan Agustus, setelah ujian akhir, para seminaris pindah lagi ke Palembang dan bertempat di Frateran Bunda Hati Kudus, Palembang.[5] Namun karena alasan tempat yang kurang memadai, mereka pindah ke kompleks Rumah Sakit Charitas Palembang berkat kebaikan Kongregasi para Suster Franciscanes Charitas (FCh.).[5] Dan sementara itu mulailah dilakukan pembangunan gedung Seminari St. Paulus di samping Sekolah Xaverius, Jl. Bangau nomor 60.[5] Pada tanggal 15 Mei 1953 gedung Seminari St. Paulus diresmikan dengan rektor pertama adalah P. Van der Sangen SCJ, dan kemudian pada pada tanggal 24 Juni 1954 digantikan oleh P. Van Beek SCJ.[5] Pada pelaksanaan pendidikan Seminari banyak dibantu oleh Sekolah Xaverius, tetapi semua proses pendidikan dijalankan secara terpisah dari Sekolah Xaverius, yakni di dalam kompleks Seminari sendiri.[5] Demikian juga untuk kebutuhan harian Seminari tidak lagi menggantungkan diri dari para Suster Charitas, tetapi diselenggarakan sendiri.[5] Rujukan
|