Segitiga Hala'ib (bahasa Arab: مثلث حلائب, Muthāllath Ḥalāʾib) adalah wilayah seluas 20.580 kilometer persegi (7.950 sq mi) yang terletak di pantai laut Merah benua Afrika. Wilayah yang namanya berasal dari kota Hala'ib ini diklaim oleh Mesir dan Sudan. Mesir secara de facto menguasai Segitiga Hala'ib, dan masuk ke dalam wilayah Kegubernuran Al-Bahr al-Ahmar, dan Mesir banyak berinvestasi di Segitiga Hala'ib.[1]
Sejarah
Pada tahun 1899, Britania Raya merupakan penguasa wilayah ini. Negara tersebut mengatur batas antara Mesir dan Sudan. Wilayah ini diberikan kepada Sudan karena penduduknya lebih dekat ke Khartoum daripada Kairo. Maka Segitiga Hala'ib menjadi tanggung jawab gubernur Britania di Sudan.
Setelah kedua negara tersebut merdeka, sengketa mencuat pada tahun 1992, saat Mesir menolak keputusan Sudan untuk memberikan hak eksplorasi kepada perusahaan minyak Kanada. Negosiasi dimulai, tetapi perusahaan memutuskan untuk mundur hingga kedaulatan dipastikan.[2] Pada Januari 2000, Sudan menarik tentaranya dari Segitiga Hala'ib. Semenjak itu, tentara Mesir menduduki dan mengatur wilayah ini.[3]
Referensi
Pranala luar