Meskipun beberapa sumber menempatkan asal sasumata pada Zaman Muromachi, sebagian besar sumber membahas penggunaannya berasal dari Zaman Edo. Di Zaman Edo para samurai bertanggung jawab atas operasi kepolisian, berbagai tingkat polisi samurai dengan bantuan dari rakyat jelata non-samurai menggunakan banyak jenis senjata yang tidak mematikan untuk menangkap tersangka kriminal untuk diadili.
Sasumata dengan Tsukubo dan sodegarami, terdiri dari torimono sandōgu yang digunakan oleh polisi samurai dan pasukan keamanan.[1] Polisi Samurai pada zaman Edo menggunakan sasumata, sodegarami dan Tsukubo untuk menahan dan menangkap tersangka penjahat yang terluka. Bagian kepala sasumata digunakan untuk menangkap pada bagian leher, lengan, kaki, atau sendi pada tersangka dan menahannya sampai petugas bisa menangkapnya (dengan tehnik hojōjutsu). Sasumata memiliki tiang kayu yang panjang dan biasanya sekitar dua meter panjangnya dengan duri tajam atau duri yang melekat pada strip logam pada salah satu ujung tiang untuk menahan orang yang ditangkap. Ujung tiang sasumata memiliki topi logam, atau ishizuki seperti pada naginata dan senjata tiang lainnya.[2]