Saringan molekuler atau pengayak molekul adalah material dengan pori-pori (lubang yang sangat kecil) berukuran seragam. Diameter pori-pori ini hampir sama ukurannya dengan molekul kecil, dengan demikian maka molekul yang lebih besar tidak bisa masuk atau teradsorpsi.
Beberapa saringan molekuler digunakan dalam kromatografi, teknik pemisahan yang mengurutkan molekul berdasarkan ukurannya. Saringan molekuler lainnya digunakan sebagai desikan (misalnya gel silika dan arang aktif).[1]
Diameter saringan molekuler diukur dalam ångströms (Å) atau nanometer (nm). Menurut notasi IUPAC, material mikropori memiliki diameter pori kurang dari 2 nm (20 Å) dan material makropori memiliki diameter pori lebih dari 50 nm (500 Å). Dengan demikian maka kategori material mesopori berada di tengah antara 2 hingga 50 nm (20–500 Å).[2]