Ahli geografi Muslim seperti Ahmad bin Rustah dan Ahmad bin Fadlan memberikan gambaran yang menarik tentang pandangan mereka terhadap bangsa Viking, menggambarkan mereka sebagai orang-orang yang tampan, bersih, dan berpakaian rapi. Pertemuan antara bangsa Viking dan peradaban Islam tidak hanya terbatas pada kontak budaya, tetapi juga melibatkan interaksi perdagangan yang signifikan. Wilayah yang dikuasai oleh negara-negara Muslim, seperti Ukraina dan Novgorod di Rusia, menjadi pusat perdagangan yang penting bagi bangsa Viking.[2]