Normandie adalah kapal penumpang pertama yang panjangnya melampaui 1.000 kaki (330 meter) dan sekaligus trans-Atlantik terbesar dan tercepat di pertengahan tahun 1930-an.[1]
Mesin Kapal
Kapal Prancis tersebut diluncurkan di Saint-Nazaire, Prancis, tanggal 29 Oktober1932. Dengan bobot kasar 83.342 ton, panjang 1.029 kaki (±350 meter) dan lebar 118 kaki (±40 meter), 11 dek, tiga cerobong asap yang luar biasa besar, dan dianggap sebagai kapal terbesar di dunia. Normandie begitu besarnya hingga pelabuhan Le Harve di Prancis harus memperdalam agar bisa lewat. Saat kapal tersebut berlayar antara Le Havre dan New York, pers menyebutnya "keajaiban dunia baru" [2]
Normandie melakukan pelayaran perdana pada bulan Mei 1935 dan melintasi Samudra Atlantik selama empat hari, tiga jam, dan dua menit. Ia memenangkan piala '''Blue Riband''', dan meluncur memasuki New York dengan bangga mengibarkan bendera sepanjang 40 kaki (±15 meter). Belum pernah ada kapal yang melakukannya sebelum itu. Pada tahun 1937, kapal tersebut diperbarui dengan menempatkan pemutar baling-baling dengan empat pisau, mampu melintasi Samudra Atlantik dalam waktu tiga hari, dua puluh dua jam, dan tujuh menit dengan kecepatan rata-rata 31,2 knot mengalahkan rekornya sendiri.[3]
Desain Kapal
Normandie adalah sebuah kapal penumpang yang indah, mampu mengangkut 1.972 penumpang dan memiliki 1.354 kru. Kapal yang dirancang sebagai museum terapung yang memaparkan budaya Prancis, dipenuhi dekorasi lukisan dan pahatan, juga memiliki teater film dengan 380 kursi.[4] Ruang makan yang sangat besar dengan lampu-lampu menempel pada dinding dan lantai, menjadikannya sebagai ruangan terbesar di laut.[5]
Selain didesain untuk keindahan, kapal ini juga efisien dengan mesin turbo-elektriknya terkuat di yang memiliki empat pemutar baling-baling, ketel yang menghabiskan 1.200 ton bahan bakar per hari dan laju kecepatan lebih dari 29 knot.
Unsur desain Normandie di antaranya adalah haluan (bow) yang runcing serta lunas kapal (hull) yang sangat tinggi hingga penuh di bagian tengahnya dan menyempit ke arah haluan dan buritan (stern). Rancangan lunas seperti itu membuatnya mampu berlayar dengan kecepatan tinggi dan mempertahankan kecepatan tersebut dengan pemakaian bahan bakar yang efisien.
Rampasan perang, perubahan nama, dan fungsi
Setelah Jerman menguasai Prancis pada tahun 1940, bangsa Jerman menyatakan bahwa kapal tersebut adalah rampasan perang, namun kapal tersebut sedang bersandar dengan aman di New York. Saat Amerika Serikat ikut terjun dalam Perang Dunia II bulan Desember1941, Normandie diambil alih oleh Komisi Angkatan Laut Amerika Serikat yang mengganti namanya menjadi Lafayette dan diubah fungsinya menjadi alat transportasitentara.[1]
Pada tanggal 9 Februari1942, sebuah bunga api dari obor yang ada membuat kiriman jaket penyelamat meledak di atas kapal. Api menyebar dengan cepat dan membakar kapal tersebut, yang akhirnya tenggelam di tempatnya bersandar. Dibutuhkan waktu selama dua tahun untuk mengangkut Normandie, kapal tersebut akhirnya dibongkar pada tahun 1946.
Referensi
^ ab(Inggris) Caper, William. 100 ships and Planes That Shaped World History. Blue Woods Books, 2000 California. Page 126