|
SMA Negeri 1 Panyabungan SelatanSMA N1 Panyabungan Selatan adalah sebuah sekolah yang terletak di Panyabungan Selatan atau lebih tepatnya di Desa Tano Bato. Dulunya sekolah ini bernama Kweekschool Tano Bato. Kweekschool Tano Bato adalah sebuah sekolah guru (kweekschool) yang didirikan pada tahun 1862 oleh Willem Iskander, seorang pendidik visioner dari Mandailing. Sekolah ini berlokasi di Tano Bato, Mandailing Natal, dan menjadi salah satu institusi pendidikan paling penting di Sumatera pada masa kolonial Belanda. Sekolah ini dikenal karena metode pengajarannya yang revolusioner, menggabungkan 70 persen praktik dan 30 persen teori dalam kurikulumnya.[1] Sejarah Berdirinya Kweekschool Tano BatoSetelah menyelesaikan pendidikan di Belanda, Willem Iskander kembali ke Hindia Belanda pada tahun 1861. Ia mengajukan ide kepada Gubernur Jenderal Ludolf Anne Jan Wilt Baron Sloet van de Beele untuk mendirikan sebuah sekolah guru di wilayah Mandailing. Dengan dukungan gubernur Pantai Barat Sumatera, pejabat lokal, dan para kepala kampung, Willem Iskander membangun Kweekschool Tano Bato secara swadaya. Sekolah ini awalnya dibangun dengan fasilitas yang sangat sederhana. Kurikulum sekolah ini tidak hanya mencakup pelajaran bahasa Melayu tetapi juga pengajaran lima bahasa asing. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan generasi terpelajar yang memiliki wawasan luas. Murid-murid dari Kweekschool Tano Bato nantinya menjadi penulis dan pemikir penting di kawasan Tapanuli, menjadikan sekolah ini sebagai pusat pencerahan intelektual. Pemindahan ke PadangsidimpuanSetelah Willem Iskander meninggal dunia pada tahun 1876, Kweekschool Tano Bato dipindahkan ke Padangsidimpuan. Pemindahan ini terjadi pada tahun yang sama ketika Willem kembali ke Belanda untuk memperdalam pendidikan dan mendapatkan gelar Guru Kepala. Di Padangsidimpuan, sekolah ini dipimpin oleh Christiaan van Ophuijsen, yang kemudian dikenal sebagai penyusun tata bahasa Melayu pertama.[2] Referensi
|